Sorbatua Siallagan tokoh adat Dolok Parmonangan (dok.AMAN Tano Batak)
Sementara itu, Komisioner Komnas HAM, Saurlin Siagian, mengungkapkan bahwa konflik agraria masih menjadi masalah terbesar di Indonesia dengan ribuan aduan masuk setiap tahunnya.
"Setidaknya, dalam tiga tahun terakhir ini ada lebih dari 3 ribu pengaduan konflik agraria," ungkapnya.
Ia menegaskan bahwa negara harus mengambil peran lebih aktif dalam menyelesaikan konflik ini agar rakyat tidak terus menjadi korban ketidakadilan.
"Dengan melihat hal ini, ada seribuan aduan soal ini setiap tahunnya. Dengan demikian, lembaga negara mesti terlibat dalam penyelesaian ini," tegasnya.
Saat ini, Komnas HAM juga tengah berkoordinasi dengan kepolisian untuk meninjau kembali cara penanganan konflik agraria di masa lalu, agar kesalahan yang sama tidak terus berulang.
Saurlin juga mengkritisi perpindahan lokasi ibadat "Merawat Alam Toba", yang disebut-sebut mengalami kendala hingga harus berpindah tempat sebanyak tiga kali.
"Sebenarnya agak prihatin karena perpindahan lokasi ibadat. Di salah satu tempat ada dugaan 'pelarangan' ibadat hingga akhirnya berpindah ke sini untuk ketiga kalinya," ujarnya.
Selain itu, ia mendesak pemerintah untuk merevisi ulang konsesi lahan perusahaan guna mencegah konflik yang terus berlanjut di Tapanuli Raya.
"Soal konflik yang masih terjadi di kawasan Danau Toba ini, tentu ini mesti direvisi ulang, ditinjau ulang soal konsesi. Ini dilakukan guna memastikan kebenaran bagi pihak yang saling klaim," katanya.
Menurutnya, negara tidak boleh abai terhadap penderitaan rakyat. Jika memang ada kesalahan dalam pemberian konsesi di masa lalu, maka hal itu harus segera diperbaiki.
"Negara harus hadir. Segera membereskan bila ada kekeliruan pada konsesi di masa lalu. Saya pikir, tidak ada sulitnya buat negara untuk membereskan itu demi kemajuan masyarakat," pungkasnya.