Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Sidang pembunuhan eks DPRD Langkat Paino digelar di PN Stabat (IDN Times/ Bambang Suhandoko)

Langkat, IDN Times - Pihak kepolisian Polres Langkat memperketat penjagaan sidang pembunuhan mantan DPRD Langkat Paino. Dilengkapi senjata laras panjang, terlihat personel disiagakan mulai dalam ruangan sidang hingga sekitaran Pengadilan Negeri (PN) Stabat Jalan Proklamasi, Kecamatan Stabat, Kabupaten Langkat, Sumatra Utara.

Beragendakan mendengarkan keterangan saksi mahkota yang juga terdakwa, Dedy Bangun. Ia berperan sebagai penembak (eksekutor) dan Persadanta Sembiring alias Sahdan, turut serta membantu (pemantau).

Ketua Majelis Hakim Ladies Bakara didampingi dua Hakim Anggota Dicky Rifandi dan Maria CN Barus, membuka persidangan menghadirkan terdakwa otak Luhur Sentosa Ginting alias Tosa Ginting. Sidang sendiri yang disebut sebagai otak pembunuhan.  

1. Korban awalnya akan dibunuh dengan dibacok, takut ribut akhirnya ditembak

Sidang pembunuhan eks DPRD Langkat digelar di Desa Besilam Bukut Lambas (BL), Kecamatan Wampu, Kabupaten Langkat, Sumatra Utara, Rabu (24/5/2023). (IDN Times/Bambang Suhandoko)

Dedy Bangun mengatakan, sebelum terjadinya pembunuhan terhadap Paino. Dirinya ada menghubungi terdakwa Tosa, untuk minta kerjaan. Karena saat itu dirinya sudah tidak bekerja lagi dan tempat tinggal sudah tidak ada. Melalui via seluler terdakwa Tosa langsung menanyakan dengan bahasa daerah Karo keberaniannya untuk bacok atau membunuh. Tanpa pikir panjang, Dedy menjawab bisa jika bayaranya cocok. 

Beberapa hari kemudian Dedy, dijemput oleh anggota Tosa dan dibawa ke rumahnya. Di rumah Tosa berjumpa dengan Tio dan Tato. Dedy sempat menanyakan kepada Tosa siapa yang mau dibacok. Namun Tosa belum memberi tahu dan mereka langsung pergi ke Nenengan.

Di bukit Nenengan tersebutlah, Tosa menunjukan foto dan nama orang yang akan dieksekusi (bunuh) dengan syarat jangan sampai terjadi keributan. Dedy sempat mengatakan, jika mengeksekusi dengan cara membacok khawatir akan terjadi keributan.

2. Tosa sediakan senjata api yang diambil dari rumah saksi Sumarti alias Atik

Editorial Team

Tonton lebih seru di