Jakarta, IDN Times - Gubernur Sumatera Utara yang juga menjabat Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) Edy Rahmayadi mengatakan dirinya akan tetap bertahan sampai masa jabatannya berakhir pada 2020 mendatang.
"Karena (masa) jabatan saya belum habis dan menginginkan PSSI bisa mencapai cita-cita," kata Edy di Medan seperti dikutip dari Antara.
Tak hanya dua jabatan, ia juga sudah menjabat menjadi Pembina PSMS Medan sejak tahun 20115.
Sebelumnya muncul tuntutan agar Edy melepaskan jabatannya sebagai Ketua Umum PSSI. Sebab, prestasi timnas di bawah kepemimpiannya jeblok.
Timnas senior terdepak dari perebutan Piala AFF dan timnas U-19 gagal meraih tiket Piala Dunia U-20. Belum lagi kasus dugaan pengaturan skor di Liga yang belakangan mencuat.
Tuntutan agar Edy mundur juga datang dari media sosial. Saat ini petisi di laman Change.org berisi tuntutan agar Edy melepaskan jabatannya sebagai ketua umum PSSI periode 2016-2020 telah bergulir.
Para inisiator petisi tersebut beralasan mundurnya Edy diperlukan agar mantan Pangkostrad itu lebih fokus memimpin Sumatera Utara dan tidak rangkap jabatan. Hingga tulisan ini dibuat 115.763 orang telah menandatangani petisi tersebut.
Edy Rahmayadi memilih tidak akan mundur. Sebaliknya ia justru mengatakan dirinya telah menyiapkan program untuk PSSI hingga 2045.
PSSI, Edy melanjutkan, adalah pemersatu masyarakat Indonesia dan karenanya dirinya akan tetap bertahan meski banyak hujatan terhadapnya.
"Sampai titik darah penghabisan saya akan laksanakan tugas amanat rakyat agar PSSI berkibar di nusantara," kata Edy.