Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Anwar Usman saat membacakan putusan atas perkara 106/PUUXVIII/2020, di Gedung MK, Rabu (20/7/2022). (YouTube/Mahkamah Konstitusi RI)
Edy juga menyentil soal kondisi politik di Indonesia yang kian kacau. Termasuk soal keputusan Mahkamah Konstitusi yang dinilai kontroversial. Dia menduga, MK sudah disusupi politik.
"Gimana mau cerita politik, di dunia manapun di negara ini, ada yang namanya MK, MK itu malikat negara ini, itu pun sudah diatur atur, bagaimana kalau malaikat ini bisa kita atur, eh malaikat maut jangan kau cabut nyawaku ini. Ini malaikat. Saya tidak cerita lain-lain, saya tidak cerita kepala desa dikumpulkan, ini politik," pungkasnya.
Selanjutnya, Edy meminta timnya untuk bergerak memenangkan AMIN satu putaran. Edy mengatakan akan bekerja secara all out, dengan mengunjungi TKD AMIN di 33 Kabupaten/Kota se-Sumut.
"Aku mau keliling 33 Kabupaten/Kota, kalau berjuang tunggu dulu anggaran, kalau ada anggaran syukur, kalau gak ada anggaran ya sudah. Selama aku rezeki, mengalir itu," ucap Edy.