Dua KRI Kembali Diresmikan, Akan Perkuat Wilayah Indonesia Tengah
Batam, IDN Times - TNI AL kembali menambah armada patroli untuk perkuat wilayah laut Indonesia, kali ini Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL) meresmikan KRI Botana 878 dan KRI Selar 879 di Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri).
KSAL, Laksamana TNI Muhammad Ali mengatakan, pembangunan dua KRI ini merupakah hasil kolaborasi bersama perusahaan Indonesia di Kota Batam, PT Citra Shipyard.
“Ini merupakan hasil tangan anak bangsa.KRI Botana 878 dan KRI Selar 879 dibuat di PT Citra Shipyard, kit berikan apresiasi dengan hasil yang memuaskan ini,” kata Laksamana TNI Muhammad Ali di Kota Batam, Selasa (7/5/2024).
1. Spesifikasi KRI Botana 878 dan KRI Selar 879
Laksamana TNI Muhammad Ali menjelaskan, dua KRI ini merupakan kapal perang tipe patroli cepat 40M. Dua KRI ini memiliki berbagai keunggulan dengan teknologi alutsista termutakhir.
Memiliki panjang 45,50 meter dan lebar 7,90 meter, kapal ini memiliki kecepatan maksimum 24 knots denfan kecepatan jelajah 17 knot. Kecepatan ini didapati dari mesin pendorong pokok 2 unit MAN 12V175D-MM 130 18 PS/2200 KW.
“Kedua kapal ini mampu beroperasi di berbagai medan dan cuaca. Dengan kecepatan maksimum 24 knots dan kelincahan yang dimiliki, kapal ini mampu memenuhi berbagai misi operasi baik penegakkan hukum di laut maupun misi SAR dengan sangat baik,” ujarnya.
Selain itu, kapal ini juga diperkuat dengan senjata utama satu unit meriam kaliber 30 mm, dan 2 senjata mitraliur kaliber 12,7 mm. Persenjataan ini dinilai cukup, dalam melakukan pengawasan wilayah perairan di Indonesia.
2. Akan ditempatkan di wilayah perairan Indonesia tengah
Dua KRI yang baru di resmikan secara langsung oleh KSAL ini akan ditugaskan di wilayah perairan Indonesia bagian tengah dan timur.
KRI Butana 878 nantinya akan ditempatkan di Satuan Kapal Patrol Lantamal V Surabaya, sedangkan KRI Selar 879 nantinya akan ditempatkan di Satuan Kapal Patroli Lantamal VIII Manado.
“Kita fokuskan di wilayah tengah Indonesia ini karena di Koarmada II, banyak armada yang sudah tua dan harus dilakukan peremajaan. Ini merupukan bagian dari proses peremajaan alutsista di armada TNI AL secara keseluruhan,” ungkapnya.
3. TNI AL dan pihak ke II sedang membangun 6 KRI lainnya
Masih kata Laksamana TNI Muhammad Ali, saat ini TNI AL juga tengah melakukan pembangunan 6 unit armada KRI lainnya. Pembangunan ini tentunya dilakukan oleh galangan-galangan kapal lokal di Indonesia.
“Ada sekitar 6 KRI lagi yang sedang di bangun, pembangunannya di bagi ke beberapa galangan kapal, hal ini sesuai intruksi Presiden RI, Joko Widodo untuk memajukan industri perkapalan dalam negeri,” tutupnya.
