Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IMG-20250705-WA0100.jpg
Komisi VI DPR saat kunjungan kerja ke PalmCo (dok.PalmCo)

Intinya sih...

  • PalmCo memperkenalkan sistem PalmCo Business Cockpit dan AgroView untuk pemantauan kebun secara presisi

  • Optimis mencapai target Return on Assets 7,5 persen pada 2029 dengan dukungan penuh dari pemerintah pusat

  • Produktivitas CPO PalmCo tercatat di angka 4,6 ton per hektare, lebih tinggi dibanding rata-rata nasional

Medan, IDN Times- Komisi VI DPR RI melaksanakan Kunjungan Kerja Spesifik ke PTPN IV PalmCo, salah satu subholding perkebunan di bawah Holding Perkebunan PTPN III (Persero). Dalam pertemuan yang digelar di Hotel Grand Mercure Medan, Sabtu (5/7/2025), PalmCo menyampaikan terobosannya dalam transformasi digital yang dinilai berhasil mendongkrak efisiensi industri sawit nasional.

Kunjungan bertajuk Penguatan Sinergi untuk Akselerasi Transformasi Industri Kelapa Sawit Nasional ini dipimpin langsung Ketua Tim Komisi VI DPR RI, Prof HAM Nurdin Halid, didampingi para anggota Komisi VI lainnya.

Nurdin Halid menegaskan pentingnya sektor sawit sebagai penopang perekonomian nasional. Ia menyebut, industri ini telah menyerap sekitar 16,5 juta tenaga kerja dan berkontribusi signifikan pada penerimaan negara.

“Produksi CPO nasional sudah tembus 48,16 juta ton, naik 3,8 persen dibandingkan tahun lalu. Ini bukti peran strategis sawit untuk pangan dan energi, termasuk biodiesel,” ungkapnya dalam keterangan tertulis yang diterima IDN Times.

Menurutny langkah transformasi PalmCo yang dinilai harus terus dikawal agar industri sawit tetap tangguh di tengah tantangan global, mulai dari fluktuasi harga hingga isu keberlanjutan dari negara tujuan ekspor.

1. Sistem PalmCo Business Cockpit dan AgroView yang memudahkan pemantauan kebun secara presisi

Komisi VI DPR saat kunjungan kerja ke PalmCo (dok.PalmCo)

Sementara Komisi VI DPR RI Mulyadi yang menyoroti dampak positif digitalisasi PalmCo. Menurutnya, pemanfaatan teknologi berbasis data adalah kunci menuju kemandirian pangan dan energi.

“PalmCo menunjukkan transformasi digital bukan sekadar jargon. Pendekatan smart plantation mereka patut diacungi jempol karena terbukti mendongkrak produktivitas,” ucap Mulyadi.

Hal senada diutarakan anggota Komisi VI DPR RI Firnando H. Ganinduto lainnya. Menurutnya sistem PalmCo Business Cockpit dan AgroView yang memudahkan pemantauan kebun secara presisi meski jarak jauh.

“Bayangkan, kondisi kebun bisa dipantau real-time dengan detail, meski kita tidak di lokasi. Inilah contoh modernisasi industri sawit,” ujarnya.

2. Optimis target Return on Assets 7,5 persen pada 2029

Komisi VI DPR saat kunjungan kerja ke PalmCo (dok.PalmCo)

Sebagai informasi, PalmCo Business Cockpit menampilkan data operasional secara real-time, mulai dari kondisi lapangan hingga performa unit kerja. Sementara AgroView memanfaatkan citra satelit dan drone untuk memantau kesehatan dan pertumbuhan tanaman di ribuan hektare kebun.

Tak hanya DPR, pemerintah pusat melalui Kementerian BUMN juga mendukung penuh langkah PalmCo. Faturohman menyebut, PalmCo saat ini adalah backbone Holding PTPN, dengan kontribusi pendapatan mencapai 70 persen.

“Dengan total kebun inti sekitar 618 ribu hektare, PalmCo kini menjadi salah satu perusahaan sawit terbesar di dunia,” jelasnya.

Sementara itu, Direktur Utama Holding PTPN III Denaldy Mulino Mauna menggarisbawahi pentingnya dukungan DPR RI untuk pengembangan industri sawit ke depan.

“Kami optimis target Return on Assets (ROA) 7,5 persen pada 2029 bisa tercapai. Ini sejalan dengan tantangan Presiden agar PTPN mampu mengelola aset lebih efisien,” tegasnya.

3. Produktivitas CPO PalmCo tercatat di angka 4,6 ton per hektare, lebih tinggi dibanding rata-rata nasional

Ilustrasi Sawit (IDN Times/Arief Rahmat)

Direktur Utama PTPN IV PalmCo, Jatmiko Santosa, menambahkan, transformasi digital menjadi kunci menjaga daya saing di tengah ketidakpastian pasar global. Saat ini, produktivitas CPO PalmCo tercatat di angka 4,6 ton per hektare, lebih tinggi dibanding rata-rata nasional.

“Kami juga mempercepat program Peremajaan Sawit Rakyat (PSR) dengan target 60 ribu hektare tahun ini. Teknologi digital membantu kami memastikan produktivitas optimal,” jelasnya.

Ia memaparkan, teknologi seperti AI, IoT, hingga sistem dashboard data real-time telah diterapkan di berbagai unit kebun PalmCo.

Selain fokus meningkatkan produktivitas, PalmCo juga berkomitmen mendorong hilirisasi energi terbarukan seperti biodiesel dan pengolahan limbah menjadi produk bernilai ekonomis.

“Transformasi Next Gen Operation, percepatan PSR, hingga hilirisasi untuk kemandirian energi adalah komitmen kami untuk industri sawit yang berkelanjutan,” tutup Jatmiko.

Editorial Team