Medan, IDN Times – Kampus Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) USU tercoreng namanya. Kasus pelecehan seksual yang diduga dilakukan dosen yang mengampu mata kuliah di Departemen Sosiologi merebak. Kasus ini tak kalah heboh dengan kisruh politik nasional.
Satu per satu penyintas bermunculan membuat testimoni. Selama ini para penyintas takut untuk mengungkapkan cerita pahit yang mereka alami. Takut trauma, takut intervensi kampus dan segudang takut lainnya yang merundung korban membuat kasus itu tak muncul ke permukaan. Hanya menjadi desas-desus di kampus yang melahirkan banyak aktivis kelas wahid itu.
Korban yang berani, mengungkapkan kisah pahitnya. Bercerita bagaimana si Dosen berbuat asusila.
Hindun (nama samaran) menjadi salah satu korban aksi bejat si dosen. Kini dia mendapat pendampingan dari Perkumpulan Sada Ahmo (PESADA). Korban lainnya masih berjuang mengumpulkan keberanian untuk membuka kasus itu ke permukaan.