Palmex Indonesia 2023 resmi dibuka di Medan (IDN Times/Indah Permata Sari)
Kemudian, Sahat berharap sawit bisa dikelola oleh satu lembaga saja atau tidak di berbagai kementerian.
“Jadi, saya sarankan supaya bisa berkembang pesat dibuat saja Lembaga Komoditi Strategis Nasional terdiri dari sawit, karet, gula, kopi, kakao, dan minyak atsiri. Kalau ini dikelola cepat dari hulu sampai hilir saya yakin tahun 2045 antara 15 sampai 20 persen Gross domestic product (GDP) nasional bisa disumbangkan,” ungkapnya.
Terkait ekspor sawit, Sahat mengatakan tahun ini memburuk dan produksi relatif menurun dari tahun sebelumnya 5 sampai 6 persen.
“Ekspor kita drop (menurun) sekitar 5 sampai 6 persen, produksi kita juga turun sekitar 5 persen karena elnino ini. Tapi domestik meningkat dari 38 persen sekarang 42 persen domestik,” kata Sahat.
Domestik tersebut terdiri dari makanan, biodiesel B35, dan Oleochemical atau oleokimia merupakan produk turunan dari minyak kelapa sawit.
“Kita harapkan meningkat bisa 65 persen. Kalau bisa 65 persen, maka kitalah yang menentukan harga. Tapi, kalau ekspor kita masih banyak daripada pemakaian lokal, kita tergantung pasar beli,” pungkasnya.