Ilustrasi pengeroyokan (IDN Times/Sukma Shakti)
Di satu sisi, aksi yang dilakukan warga karena resah atas aksi pencurian yang diduga dilakukan MH. Di sisi lain, akibat aksi anarkis warga yang main hakim sendiri jadi dilema. Karena polisi menerima laporan keluarga MH, yang keberatan atas aksi main hakim sendiri itu.
"Memang serangkaian aksi pencuri yang diduga dilakoni MH, membuat warga di sana benci sama dia. Tapi sebenarnya tidak dibenarkan juga main hakim sendiri," kata Aris.
Atas kejadian ini, papar dia, menjadi pembelajaran sendiri di tengah-tengah masyarakat. "Membantu kita (kepolisian) sangat bagus, tapi meskinya jangan sampai anarkis, karena negara kita punya hukum dan biar pihak kepolisian yang memproses sesuai hukum," tegas dia.
Sebelumnya, polisi mendapat informasi saat MH, tengah kritis usai dimassa. Terduga pelaku pencurian ini sudah terkapar dan tidak sadarkan diri. Polisi melarikan MH, ke RSUD Djoelham Binjai.
Dikabarkan, MH mengalami luka robek di bagian kepala samping kanan, memar dan luka robek di kelopak mata sebelah kanan, luka robek di atas alis mata kiri, robek di kepala bagian atas, lecet di bagian punggung sebelah kanan, lecet di ibu jari tangan sebelah kanan dan siku tangan kiri hingga luka jahitan sebanyak 19 jahitan.