Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Penyaluran BBM Pertamina ke lokasi bencana Sumatra (dok.Pertamina)
Penyaluran BBM Pertamina ke lokasi bencana Sumatra (dok.Pertamina)

Intinya sih...

  • Bahlil minta SPBU berdampak 24 jam

  • Proses penyediaan energi jadi fokus menjadi prioritas

  • Pertamina sudah salurkan Rp5,4 miliar untuk bantuan

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Medan, IDN Times- Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia memastikan pasokan BBM dan LPG untuk wilayah Aceh, Sumut, dan Sumbar berada pada level aman. Namun, hambatan akses darat menuju sejumlah SPBU akibat jalan dan jembatan yang rusak menjadi tantangan utama.

Untuk Kementerian ESDM bersama Pertamina mengalihkan jalur distribusi melalui laut dan udara guna menjangkau lokasi-lokasi yang terisolir.

“Mobilisasinya ke daerah-daerah yang bisa dijangkau, karena jalan putus, jembatan putus ini persoalan yang kita hadapi bersama. Tapi sekarang kita pakai cara lain beberapa pakai pesawat, ada juga yang pakai rakit. Seperti di Aceh, di Bireuen kita pakai rakit untuk muatan,” ujar Bahlil saat meninjau lokasi terdampak di 3 Aceh, Sumut dan Sumbar bersama Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Simon Aloysius Mantiri 3 November 2025.

1. Bahlil minta SPBU berdampak 24 jam

Menteri ESDM Bahlil Lahadalia saat meninjau BBM di SPBU (dok.Pertamina)

Bahlil juga meminta SPBU di wilayah terdampak untuk beroperasi 24 jam atau menyesuaikan jam layanan sesuai kondisi lapangan. Kebijakan ini diambil untuk memastikan kebutuhan energi masyarakat terpenuhi serta mendukung kelancaran penanganan bencana, termasuk pergerakan alat berat, ambulans, dan logistik.

Di Kota Medan sudah 40 SPBU yang dipastikan beroperasi 24 jam. Rencananya jumlah SPBU yang beroperasi 24 jam akan ditambah.

2. Proses penyediaan energi jadi fokus menjadi prioritas

Penyaluran BBM lewat jalur darat di Aceh Tamiang (dok.Sekretariat Negara)

Sementara Direktur Utama Pertamina, Simon Aloysius Mantiri mengatakan, saat ini proses penyediaan energi menjadi prioritas. Terutama di situasi darurat. Diketahui beberapa daerah terjadi antrean SPBU yang cukup panjang. Namun di wilayah Medan sudah berkurang signifikan.

“Pertamina berkomitmen untuk terus menjaga peran dalam penanganan darurat, penyediaan energi, serta pemulihan sosial masyarakat di seluruh wilayah terdampak bencana di Indonesia,” ujar Simon.

Ia menambahkan, Pertamina mengerahkan seluruh kapasitas yang dimiliki untuk mempercepat distribusi energi di wilayah terdampak.

3. Pertamina sudah salurkan Rp5,4 miliar untuk bantuan

Menteri ESDM bersama Pertamina, Gubernur Sumut dan anggota DPR RI Musa Rajekshah saat meninjau penyaluran energi di Tapteng (dok.Pertamina)

Selama kunjungan, Menteri ESDM dan Dirut Pertamina menyalurkan bantuan kemanusiaan seperti sembako, perlengkapan keluarga, perlengkapan kebersihan, obat-obatan, serta dukungan energi berupa LPG untuk dapur umum dan BBM untuk alat berat, kendaraan logistik, dan evakuasi.

Bantuan diberikan mulai Bireuen, Aceh, dilanjutkan ke Tapanuli Tengah dan Sibolga di Sumatra Utara, hingga ke Palembayan, Kabupaten Agam, Sumatra Barat. Di setiap wilayah, keduanya meninjau posko bantuan, titik pengungsian, serta infrastruktur energi untuk memastikan ketersediaan dan distribusi energi tetap terjaga di tengah kondisi darurat.

Bantuan ini merupakan bagian dari program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) Pertamina Peduli. Hingga 3 Desember 2025, total bantuan yang disalurkan Pertamina mencapai Rp5,4 miliar.

Editorial Team