Diresmikan Luhut, Grab Berplat Kuning Mengaspal di Bandara Kualanamu

Selain Kualanamu, Grab juga beroperasi di enam bandara lainnya. Antara lain, Bandara Silangit di Tapanuli Utara, Sultan Badaruddin II di Palembang, Radin Inten II Lampung, Minangkabau Padang, Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru dan Silampari Lubuklinggau.

Grab berkomitmen memberikan transportasi yang aman dan nyaman. Serta dengan harga yang juga tidak bikin kantong jebol.

Kata Luhut, peresmian ini juga membuat pemerintah optimis dengan peningkatan kunjungan ke destinasi wisata di Sumut. Karena akses transportasi para turis dari bandara menjadi lebih mudah.

“Saya kira ini akan memberikan dampak yang bagus. Misalnya tujuan wisata ke Danau Toba yang tadinya kita masih pusing mikiri maslaah angkutan, dengan adanya grab di sana masalahnya sudah banyak berkurang,” ujarnya usai peluncuran.

“Meskinya lebih banyak wisatawan. Promosi di luar negeri sudah bagus. Di dalam negeri yang masih kurang,” imbuhnya.

Saat ini pemerintah sudah melakukan evaluasi terhadap empat destinasi superprioritas mereka yakni, Danau Toba, Borobudur, Mandalika dan Labuhan Bajo. “Nanti akan kita perbaiki terus kualitasnya untuk memberikan kenyamanan bagi turis yang datang,” ujarnya.

Kehadiran Grab di Kualanamu membuat protes sejumlah taksi konvensional. Luhut mengatakan, masalah ini harus dicarikan solusinya.

“Nanti pelan-pelan mungkin akan menyesuaikan disini,” ungkapnya.

Masuknya Grab ke tujuh bandara yang ada di Sumatera membuat aplikator ini menjadi vendor aplikator pertama yang bekerjasama dengan PT Angkasa Pura II.

President of Grab Indonesia Ridzki Kramadibrata mengatakan, ini merupakan bentuk nyata mereka dalam mempromosikan pariwisata Indonesia. Mereka juga menawarkan pengalaman berwisata yang aman dan nyaman.

“Dengan Iayanan transportasi yang mudah, rekomendasi wisata dan makanan lokal dan keuntungan Iainnya yang dapat dinikmati wisatawan; Selain itu kami berharap dengan kehadiran Iayanan GrabCar Airport kami bisa meningkatkan perekonomian warga termasuk meningkatkan pendapatan mitra pengemudi Grab di kota-kota ini,” ungkapnya.

Saat ini sudah 84 armada yang mengaspal di Kualanamu. Armada yang digunakan berplat kuning sesuai regulasi dari Kementerian Perhubungan.

Namun kata Ridzki, pihaknya bakal terus melakukan analisis pasar. Jika pasarnya bagus, tak menutup kemungkinan armadanya bertambah. Mereka juga bakal merangkul taksi konvensional yang beroperasi di seputar bandara.

“Mungkin ke arah ratusan. Tentunya ada upgrade kendaraan, karena kita fokusnya adalah kualitas, keamanan dan keselamatan,” pungkasnya.