Gedung di Kapten Muslim rusak diterpa angin kencang (IDN Times/Eko Agus Herianto)
Sebelumnya Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) kepada IDN Times angkat bicara mengenai angin kencang yang menerpa Kota Medan. Melalui Martha Manurung selaku Prakirawan BMKG Wilayah I Medan, ia mengatakan angin kencang bersumber dari adanya bibit Siklon Tropis 92W di wilayah Filipina.
"Analisis sementara, adanya bibit Siklon Tropis 92W di bagian barat Filipina, membuat massa udara di bagian Barat Sumut bergerak ke arah Timur, saat melewati pegunungan bukit barisan," kata Martha.
Bibit siklon sendiri merupakan awal mula terbentuknya badai besar yang bisa menyebabkan angin kencang, hujan deras, dan gelombang tinggi. Bibit ini sendiri terbentuk di daerah laut yang hangat.
"Bagian bawah massa udara tersebut menyebabkan hujan di bagian Barat pegunungan sedangkan di bagian Timur mengalami angin kencang yang kering ditandai oleh arah angin Baratan dengan kecepatan angin hingga 22 knot (44km/jam) dan kelembaban udara hingga 51 persen yang berlangsung dari pagi hari hingga siang hari," pungkasnya.