Truk dengan bak yang overload (IDN Times/Eko Agus Herianto)
Nasib ini terus menerus dirasakan oleh Budiman, seorang sopir di salah satu perusahaan plastik Deli Serdang. Ia cukup sering mengantar logistik yang overload keluar Kabupaten/Kota.
Perusahaan di tempatnya bekerja kerap mengantar barang yang overload. Hal ini semata ditujukan agar ongkos perjalanan pengiriman barang jauh lebih murah.
"Di perusahaan sering gitu (mengangkut barang overload) biar efisien. Soal muatan, itu tuntutan perusahaan sendiri," aku Budiman kepada IDN Times, Selasa (24/6/2025).
Kendati barang yang diangkut melebihi batas maksimal, namun Budiman mengaku upah yang diterimanya sama saja. Tidak ada tip atau penambahan melebihi upah biasanya.
Meskipun begitu, mengangkut logistik yang overload tetap Budiman lakoni. Sebab ia juga membutuhkan gaji mingguan untuk menghidupi keluarga.
"Gaji, ya, sama aja overload atau enggaknya yang kita angkut. Sepengetahuan saya, seharusnya segitu tinggi baknya ya segitu pula muatannya. Lewat batas bak itu yang namanya overload. Kalau lewat batas itu, hitungannya karena dimensi, bukan berat. Ada juga standardnya (overload) karena berat. Gak selalu overload itu karena muatannya tinggi, tapi juga melebihi batas beban," lanjutnya.