Ilustrasi perawat. IDN Times/Wira Sanjiwani
Ratu entok yang ditemui setelah RDP mengaku mendapat dukungan dari berbagai pihak. Dia juga mengaku tidak memiliki niat untuk menghina.
“Semua yang saya sampaikan itu suara hati, uneg-uneg, bukan ujaran kebencian, kalau ujaran kebencian berarti saya punya motif tertentu, kan. Sementara saya mamak-mamak, berdaster di rumah kan, yang enggak ada apa-apa nya,” ujat Ratu Entok.
Dia pun mengaku heran kenapa harus dilaporkan ke polisi. Dia pun memastikan kata-kata yang disampaikannya hanya kiasan. Kata – kata itu juga ditujukan kepada oknum, bukan seluruh perawat.
“Walaupun ada kata-kata yang dibilang menyakiti mereka, dengan kalimat yang saya kiasan itu. Itukan yang ekspresi yang melayani BPJS itu. Kan enggak semua perawat, yang melayani BPJS. Jadi sebenarnya ada oknum yang membesar-besarkan,”ujarnya.
Dia pun bersedia minta maaf. “Tapi kalau harus meminta maaf seolah-olah ini tidak kebenaran. Ya tidak dong. Masih banyak suara rakyat yang menjerit. Harus terbuka,”pungkasnya.