Dilanda Konflik Internal, Inspektorat Jenderal Diktisaintek Datangi Universitas Darma Agung

- Kedatangan Inspektorat Jenderal Diktisaintek ke Universitas Darma Agung membahas konflik internal, terutama isu dualisme dan kepengurusan yayasan.
- Inspektorat Jenderal Diktisaintek juga memastikan proses pembelajaran berjalan efektif dan mengefektifkan dana KIP untuk tri dharma perguruan tinggi.
- Ketua Yayasan Perguruan Darma Agung merasa dirugikan akibat penangkapan WR II sebagai tersangka, yang membuat image universitas menurun.
Medan, IDN Times - Inspektorat Jenderal Diktisaintek melalui Clatarina Girsang, Waluyo, beserta tim LLDIKTI, mendatangi Universitas Darma Agung. Kunjungan mereka salah satunya membahas problem yang menerpa kampus tersebut, seperti isu dualisme hingga ditetapkannya WR II sebagai tersangka oleh Polrestabes Medan.
Ketua Yayasan Perguruan Darma Agung, Hana Nelsri Kaban, membenarkan kunjungan Kementerian Pendidikan Tinggi itu. Sebab beberapa bulan ini, Universitas Darma Agung menghadapi masalah dan konflik internal.
1. Kedatangan Inspektorat Jenderal Diktisaintek ke Universitas Darma Agung salah satunya bahas konflik internal

Kedatangan Inspektorat Jenderal Diktisaintek ke Universitas Darma Agung disebut Hana untuk membimbing dan membahas beberapa hal. Paling utama ialah isu tentang kepengurusan yayasan yang sedang diterpa isu dualisme.
"Kita membahas agar dosen dapat dibimbing dan tak ada keberpihakan oleh pengurus mana pun selain pengurus yang terdaftar di Kementerian. Agar dosen ini bisa berdiri tegak lurus sesuai dengan legalitas yang ada di Kementerian," ungkap Hana, Senin (16/6/2025).
Lebih lanjut ia menjelaskan bahwa pengurus yang terdaftar di Kementerian Hukum adalah pengurus yang baru. Hana mengklaim pembina tunggal Yayasan Darma Agung telah memberhentikan pengurus terdahulu.
"Dikarenakan memang tidak pernah ada laporan keuangan selama massa jabatannya. Sehingga dinilai sangat patut dan didukung rekomendasi pengawas sehingga diaktakan, bahwasanya pengawas merekomendasikan untuk memberhentikan pengurus yang lama. Sehingga sangat patut diberhentikan demi kemajuan Universitas Darma Agung," lanjutnya.
2. Kata ketua yayasan soal WR II Darma Agung yang ditetapkan sebagai tersangka

Kedatangan Inspektorat Jenderal Diktisaintek ke Universitas Darma Agung disebut Hana juga untuk memastikan proses pembelajaran berjalan dengan baik sesuai dengan kalender akademik.
"Agar kami yayasan atau rektorat untuk diperiksa ataupun dibimbing, dinasehati agar proses belajar mengajar tetap berjalan efektif sebagaimana mestinya. Kami juga diminta agar bantuan pemerintah yang disalurkan melalui dana KIP itu dapat tepat sasaran yakni untuk mengefektifkan tri dharma perguruan tinggi," ungkap Hana.
Ia membenarkan bahwa beberapa minggu yang lalu pihaknya kembali mendapatkan masalah. Di mana WR II Universitas Darma Agung ditetapkan sebagai tersangka oleh polisi atas dugaan penganiayaan.
"Pihak Rektor mewakili universitas juga membuat laporan terkait dugaan tindakan pencurian. Tapi sangat kami sesalkan dari pihak yayasan universitas, bahwa laporan kami jalannya lambat. Justru yang dilaporkan orang yang diduga melakukan tindakan pidana pencurian inilah yang duluan diproses. Oleh karenanya WR kami sekarang sudah ditetapkan tersangka. Ini saling melapor. Kami melapor dugaan pencurian, pihak yang mengambil uang juga melapor atas dugaan penganiayaan. Padahal kita melindungi universitas, makanya terjadi kontak fisik," ungkapnya.
3. Hana Nelsri Kaban: penangkapan WR II membuat image universitas menurun

Hana Nelsri Kaban selaku Ketua Yayasan Perguruan Darma Agung saat ini tengah menempuh upaya hukum. Terutama dalam perselisihan yang mencuat, pihaknya juga merasa dirugikan akibat dugaan pencurian.
"Kita sudah lakukan laporan, minta bantuan hukum ke Polri dan kita sudah menyurati melakukan penahanan tapi juga belum direspon. Kita berharap penegak hukum lebih berimbang dan mengutamakan kepentingan umum. Kita gak mau ada gebrakan liar," ungkap Hana.
Upaya hukum tersebut termasuk pula melaporkan tata cara penanganan perkara ke Polri. Hana mengaku keberatan atas penangkapan WR II mereka.
"Di kami WR II kan (bidang) keuangan, dia memeriksa keuangan agar berjalan baik. Dengan ditetapkannya tersangka, otomatis image kami menurun," pungkasnya.