Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Dijuluki Bapak Ginjal Medan, Ini Jasa Prof dr Harun Rasyid Lubis

Wakil Wali Kota Medan, Aulia Rachman saat meresmikan ruangan hemodialisis di RS. Pirngadi Medan (Dok. istimewa)

Medan, IDN Times - Pemerintah Kota (Pemko) Medan meresmikan ruangan hemodialisis atau cuci darah dengan nama Prof dr Harun Rasyid Lubis di Rumah Sakit Umum (RSU) dr Pirngadi Medan, Rabu (15/9/2021).Itu sebagai penghormatan kepada profesor yang dijuluki Bapak Ginjal Kota Medan itu.

 Prof dr Harun Rasyid Lubis meninggal dunia 15 Agustus lalu. Peresmian dilakukan Wakil Wali Kota Medan, Aulia Rachman. Peresmian ditandai dengan penandatanganan prasasti dan pembukaan tirai ruang hemodialisis tersebut.

Turut hadir Dirut RS dr Pirngadi Medan dr Suryadi Panjaitan, Istri Prof dr Harun Rasyid Lubis, Siti Asrah Siregar, Ketua Pernefri Wilayah Sumut dan Aceh, dr Syafrizal, Dekan Fakultas Kedokteran USU.

1. Sebelumnya ruang hemodialisis sudah ada di RS dr Pirngadi Medan

Wakil Wali Kota Medan, Aulia Rachman saat meresmikan ruangan hemodialisis di RS. Pirngadi Medan (Dok. istimewa)

Ruang Haemodialisis ini sebenarnya sudah ada di RS dr Pirngadi Medan. Namun semula nama ruang tersebut hanya ruangan hemodialisis. Sepeninggal Prof dr Harun Rasyid Lubis, akhirnya diputuskan ruangan ini berubah nama.

Dalam sambutannya, Aulia mengenang perjuangan dr Harun Rasyid Lubis sangat tak gampang, tapi memiliki kemauan yang sangat tinggi. Butuh kesabaran yang tinggi hingga belajar di Belanda sampai dengan menitipkan mesin cuci darah di kapal perang milik Indonesia di tahun 70-an.

"Apa yang sudah dilakukan beliau tentunya menjadi suatu pandangan bagi kita semua, kenapa beliau bisa mengimplementasikan ilmunya dan menyelamatkan jutaan jiwa manusia melalui alat cuci darah," kata Aulia.

2. Perjuangan Prof Harun diharapkan jadi motivasi bagi dokter-dokter di Sumut

Wakil Wali Kota Medan, Aulia Rachman saat meresmikan ruangan hemodialisis di RS. Pirngadi Medan (IDN Times/Indah Permatasari))

Aulia Rachman menambahkan, Kota Medan cukup bangga memiliki sosok seorang ayah  dalam diri Prof dr Harun Rasyid Lubis. Ke depannya diharapkan ada muncul tunas- tunas baru yang memiliki keselamatan jiwa manusia. Perjuangannya diharap jadi motivasi bagi seluruh dokter khususnya di Kota Medan.

"Alhamdulillah, hari ini Pemko Medan memberikan penghargaan kepada Almarhum Prof dr Harun Rasyid Lubis dengan mencantumkan nama beliau pada ruangan Haemodialisis di RS dr Pirngadi Medan. Tentunya ini akan menjadi kenangan bagi kita semua atas perjuangan beliau. Apalagi ruangan Haemodialisis ini yang pertama di luar pulau Jawa," ujar Aulia Rachman.

3. Aulia minta seluruh jajaran RS dr Pirngadi Medan dapat berikan pelayanan kesehatan terbaik

Wakil Wali Kota Medan, Aulia Rachman saat meresmikan ruangan hemodialisis di RS. Pirngadi Medan (Dok. Istimewa)

Selanjutnya, Aulia meminta seluruh jajaran RS dr Pirngadi Medan agar dapat memberikan pelayanan kesehatan yang terbaik bagi masyarakat kota Medan. Sebab RS dr Pirngadi Medan merupakan ikon Kota Medan dan menjadi pusat pendidikan.

"Kami ingin rumah sakit ini berubah sehingga masyarakat yang menilai rumah sakit milik Pemko Medan ini angker dalam hal pelayanan kesehatan yang tidak baik, berubah menjadi lebih baik. Pemko Medan akan dukung dan mendukung apa yang menjadi kendala. Sebab kami berharap RS dr Pirngadi Medan menjadi rumah sakit yang diperhitungkan di Kota Medan selain rumah sakit swasta," Jelasnya.

4. Peralatan alat cuci darah dibawa dari Belanda

Wakil Wali Kota Medan, Aulia Rachman saat meresmikan ruangan hemodialisis di RS Pirngadi Medan (Dok. Istimewa)

Sementara itu, Dirut RS dr Pirngadi Medan dr Suryadi Panjaitan mengungkapkan bahwa ruangan Haemodialisis ini berdiri tahun 1977 dan diprakarsai oleh Prof dr Harun Rasyid Lubis.

Peralatan alat cuci darah ini dibawa dari Belanda bersama Prof dr Sidabutar yang kemudian mendirikannya di Jakarta. Sementara Prof dr Harun Rasyid Lubis mendirikan ruangan Haemodialisis di Medan tepatnya di RS dr Pirngadi Medan.

"Penabalan nama Prof dr Harun Rasyid Lubis di ruangan Haemodialisis ini karena jasanya yang sangat luar biasa bukan hanya masyarakat Kota Medan tetapi mancanegara. Selain itu ruangan ini juga menjadi pusat pendidikan dan pelatihan Haemodialisis tenaga para medis dan dokter," jelas dr Suryadi Panjaitan yang juga mengaku sebagai muridnya.

5. Terdapat 54 mesin alat cuci darah

ilustradsi mesin cuci darah (critcareedu.com.au)

Suryadi menjelaskan ruangan gaemodialisis memiliki fasilitas yang lengkap dimana terdapat 54 mesin alat cuci darah. Dengan alat ini sudah cukup untuk melayani masyarakat yang akan cuci darah. Selain itu alat cuci darah juga terdapat di Ruangan ICU COVID-19, karena ada juga Pasien COVID-19 yang memerlukan pelayanan cuci darah tersebut. "Pasien cuci darah bertambah terus setiap harinya, Saat ini saja ada 130 orang pasien, rata - rata dicuci darah sebanyak 30 sampai 40 orang perharinya," ujarnya.

Selanjutnya, dalam peresmian ruangan Haemodialisis tersebut Wakil Wali Kota Medan bersama Dirut RS dr Pirngadi Medan menyematkan kain ulos dan memberikan makanan khas Batak Otak Gurgur kepada istri Almarhum Prof dr Harun Rasyid Lubis sebagai ungkapan terima kasih. Selain itu juga Aulia Rachman juga meninjau ruangan Haemodialisis Prof dr Harun Rasyid Lubis.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Doni Hermawan
Indah Permatasari
Doni Hermawan
EditorDoni Hermawan
Follow Us