IDN Times, Pekanbaru - Seorang mahasiswa Fakultas Pertanian dari Universitas Riau, ditangkap pihak kepolisian Polda Metro Jaya. Mahasiwa yang dimaksud adalah Khariq Anhar.
Khariq yang dikenal aktif dalam gerakan mahasiswa dan kerap mengkritisi kebijakan pemerintah itu, ditangkap di Bandara Soekarno-Hatta, Provinsi Banten, pada Jumat (29/8/2025) pagi.
Penangkapan itu terjadi hanya sehari setelah ia mengikuti Musyawarah Nasional Ikatan Badan Eksekutif Mahasiswa Pertanian Indonesia (IBEMPI) di Bandung pada 23–27 Agustus 2025. Khariq ditangkap sekitar pukul 08.00 WIB saat hendak kembali ke Kota Pekanbaru, Provinsi Riau.
Direktur LBH Pekanbaru Andri Alatas, membenarkan penangkapan itu. Ia menyebutkan penangkapan tersebut dilakukan oleh lima anggota Polda Metro Jaya di Terminal I Bandara Soekarno-Hatta.
"Benar, Khariq ditangkap di Bandara Soekarno-Hatta. Informasi yang kami terima, ia sudah ditetapkan sebagai tersangka dan kini ditahan," kata Andri, Minggu (31/8/2025).
Andri menceritakan, awalnya Khariq menolak dibawa karena aparat tidak menunjukkan alasan penangkapan. Khariq katanya, bahkan sempat bertanya ke anggota Polda Metro Jaya itu, salahnya apa. Namun, anggota polisi tersebut tetap memaksanya tanpa memperlihatkan surat penangkapan.
"Dua ponsel milik Khariq juga dirampas oleh aparat tanpa surat penyitaan. Penolakan itu berujung pemaksaan," cerita Andri.
"Polisi meminta Khariq membuka kunci ponselnya, setelah akhirnya menunjukkan surat penyitaan," sambungnya.
Kini Khariq telah berada di Polda Metro Jaya. Ia menjalani pemeriksaan intensif.
Diketahui, dalam unggahan terakhir akun Instagram pribadinya, ia sempat menyoroti kasus tewasnya driver ojek online Affan Kurniawan, akibat dilindas kendaraan rintis dari satuan Brimob.