Untuk tahun 2019 ini saja, kata Posma Tobing, stok vaksin rabies hanya sekitar 6 ribu dosis. Sementara populasi anjing lebih dari 20 ribu ekor. Menurutnya, jumlah masyarakat yang memelihara anjing cukup tinggi sehingga menyuntik anti rabies bukanlah hal mudah walau ada bantuan dari Pemerintah Provinsi.
Keterbatasan lain adalah mengenai jumlah petugas yang memiliki Surat Keputusan melakukan vaksinator untuk sebanyak 32 Kecamatan tidak cukup. Oleh karena itu, Pemkab Simalungun berharap pro aktif menjaga anjing peliharaannya. Jika diketahui ada tanda anjing sudah terkena rabies tentu bisa segera mungkin diambil tindakan mengasingkan anjing tersebut dalam satu kurungan.
Pada saat petugas melaksanakan suntik rabies, masyarakat yang memiliki anjing juga didorong aktif, tidak menyembunyikan anjingnya. Persoalan korban anjing terkena gigitan rabies siapa saja bisa jadi korban.