Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Dewi Siundol, harimau sumatra korban konflik di Kecamatan Sosopan, Kabupaten Padanglawas kini menjalani rehabilitasi di Sanctuary Harimau Barumun. (Prayugo Utomo/IDN Times)

Medan, IDN Times – Dewi Siundol menambah panjang duka konservasi. Harimau Sumatra itu menyusul Surya manggala –sesama penghuni Suaka Harimau Sumatra Barumun—yang belum genap 30 hari mati di Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS) Jambi.

Sang Dewi dinyatakan mati pada pada Minggu 19 Maret 2023 sekitar pukul 16.25 WIB setelah dua tahun menghuni suaka. Penyebab kematiannya diduga karena komplikasi penyakit.

1. Dewi Siundol menjalani perawatan intensif dua bulan terakhir

Kondisi luka yang ada di tubuh Dewi Siundol. Harimau Sumatra yang dievakuasi di Kecamatan Sosopan, Kabupaten Padanglawas, Sumatra Utara, Kamis (16/12/2021) lalu. (Dok: BBKSDA Sumut)

Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam Sumatra Utara (BBKSDA Sumut) dalam siaran persnya menyebutkan bahwa Dewi sudah menjalani perawatan selama 2,5 bulan terakhir. Luka-luka lama yang dideritanya ketika berkonflik di alam liar, sudah sembuh. Namun penyakit Dewi kembali muncul.

Pada 11 Maret 2023 tim dokter melakukan perawatan terhadap dewi karena ada luka baru pada kaki, ekor, siku dan perut.

“Nafsu makan masih ada. Namun Dewi harus dibantu oleh keeper untuk makan,” tulis Pelaksana Harian Kepala BBKSDA Sumut Elvina Rosinta Dewi dalam siaran pers yang diterima, Selasa (21/3/2023).

2. Kadar gula darah Dewi Siundol lewati ambang batas aman

Editorial Team

Tonton lebih seru di