Raiman Oktoberlin selaku Orangtua Murid meminta JS sebagai Kepala sekolah pindah (IDN Times/ Indah Permata Sari)
Di hal yang sama, Dewi sebagai Wali Kelas merasa tertekan dan resah dengan sikap kepemimpinan yang dilakukan JS kepadanya.
"Kami merasa tidak tenang disekolah ini karena cara bapak itu. Apa yang kami perbuat tetap salah dimata bapak itu selalu salah apa yang kami kerjakan," tuturnya.
"Traumanya setiap datang ke kantor bapak itu pasti kami dimarahi dan dibentak. Ada kawan kami saksinya. Hanya minta tanda tangan aja susah. Yang kedua minta kertas rapot aja susah. Sebenarnya kertas rapot itu udah hak kami. Bapak ini sering mempermalukan saya didepan orang banyak menjatuhkan harga dirilah. Di sini guru-guru banyak yang pro dan kontra," pungkasnya.
Kepala Sekolah berinisial JS mengatakan bahwa, segala tuduhan yang diutarakan pengunjuk rasa tidaklah benar.
"Apa yang mereka lakukan dan segala tuduhan mereka itu, tidak benar. Tetapi mereka merasa benar. Buktinya kenapa mereka tidak meminta izin untuk demo," katanya.
"Saya bukan LGBT. Saya bikin surat pengunduran diri serta surat ke dinas pendidikan untuk mengkroscek segala tuduhan mereka. Kalau tuduhan itu benar. Silahkan ambil tindakan terhadap diri saya. Namun karena saya tidak kuat lagi atas perlakukan mereka di sekolah. Maka saya ingin dimutasikan. Dan saya juga sudah dipanggil oleh dinas pendidikan. Bahkan dua kali. Tetapi jawabannya tidak ditemukan kesalahan," pungkasnya.