Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi harimau sumatra. (IDN Times/Prayugo Utomo)
Ilustrasi harimau sumatra. (IDN Times/Prayugo Utomo)

Intinya sih...

  • Warga melaporkan temuan jejak dan penampakan harimau sumatra di 8 desa

  • Jejak harimau ditemukan di perkebunan, tepi sungai, hingga warga mendengar suara auman

  • Patroli, pemasangan camera trap, dan penghalauan satwa dilakukan oleh petugas untuk mengamankan area

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Medan, IDN Times – Kemunculan tanda – tanda diduga harimau sumatra membuat masyarakat di Kecamatan Sibolangit, Pancurbatu dan Kutalimbaru, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara geger. Laporan Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Sumatera Utara, kemunculan pertama tanda-tanda itu dimulai sejak pertengahan September 2025.

Hasil temuan BBKSDA Sumut menunjukkan, adanya jejak diduga milik harimau sumatra. Bahkan beberapa kesaksian warga menyebut, sempat melihat dan mendengar suara satwa terancam punah itu. Jejak hingga penampakan diduga harimau itu, terlihat di perkebunan milik warga. Dari informasi yang dihimpun, satwa diduga harimau menunjukkan tanda kemunculan di delapan desa.  

1. Warga menyebut menemukan jejak hingga melihat langsung satwa diduga harimau saat pergi berkebun

Ilustrasi harimau sumatra. (IDN Times/Prayugo Utomo)

Dalam keterangan resminya, BBKSDA Sumut menyebut pihaknya mendapat laporan pada Rabu (17/9/2025). Masyarakat di Desa Tanjung Beringin, Kecamatan Sibolangit melaporkan melihat jejak satwa diduga harimau. Bahkan warga tersebut mengklaim melihat langsung harimau saat hendak berkebun sekitar pukul 10.00 WIB.

“Petugas yang mendapat laporan langsung bergerak ke lokasi untuk melakukan pengecekan,” tulis Kepala Bagian Tata Usaha BBKSDA Sumatera Utara Andar Abdi Saragih dalam keterangan resmi, Senin (6/10/2025).

Desa Tanjung Beringin sendiri jaraknya sekitar 4,4 Km dari kawasan lindung Taman Hutan raya (Tahura) Bukit Barisan yang merupakan habitat harimau.

Selang beberapa hari, tepatnya Selasa (23/9/2025), BBKSDA Sumut kembali mendapatkan laporan penemuan jejak diduga harimau. Jejak itu ditemukan di kawasan, Desa Durin Simbelang, Kecamatan Pancurbatu. Lokasi ini letaknya semakin menjauhi Tahura.

2. Ada temuan jejak di tepi sungai hinga warga yang mendengar suara auman

Jejak harimau sumatra di Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara. (Dok: BBKSDA Sumut)

Laporan soal dugaan kemunculan harimau juga diterima pada Rabu (24/9/2025). Warga melaporkan temuan jejak di tepian sungai di Dusun Bekukul, Desa Tiang Layar, Kecamatan Pancurbatu.

Temuan serupa juga dilaporkan pada Jumat (26/9/2025). Jejak baru ditemukan di kawasan Desa Sembahe dan Desa Buah Nabar, Kecamayan Sibolangit. Jejak ini juga dikonfirmasi oleh petugas yang terjun ke lokasi.

Di Dusun Namo Keling, Desa Sukadame, Kecamatan Kutalimbaru, warga juga melaporkan mendengar suara auman diduga harimau. Laporan itu diterima pada Minggu (28/9/2025).

Temuan jejak juga dilaporkan muncul di kawasan Desa Ujung Deleng, Kecamatan Sibolangit pada Selasa (30/9/2025). Jejak harimau ditemukan di perkebunan sawit milik warga. Di hari yang sama, petugas juga mendapat laporan soal kemunculan diduga harimau di Desa Durin Serugun, Kecamatan Sibolangit.

"Petugas menerima informasi dari Camat Sibolangit bahwa seorang warga melaporkan melihat langsung satwa diduga harimau. Petugas langsung bergerak ke lokasi," katanya.

Di lokasi itu, petugas sempat melakukan pencarian. Namun tanda-tanda jejak tidak ditemukan. Lantaran kondisi tanah tertutup serasah daun. Lokasi ini berada di kawasan Tahura Bukit Barisan.

3. Patroli hingga pemasangan petasan dilakukan untuk menghalau satwa

ilustrasi kamera trap (commons.wikimedia.org/Timothy A. Gonsalves)

Dalam rangkaian temuan tanda-tanda kemunculand diuga harimau, petugas gabungan dikerahkan ke lapangan. Patroli hingga pendokumentasian jejak sudah dilakukan. Petugas juga memasang camera trap untuk memastikan kemunculan diduga harimau itu.

Bahkan petugas sudah menghalau satwa dengan menyalakan petasan di beberapa titik. Hingga Kamis (1/10/2025), belum ada lagi laporan teranyar terkait tanda-tanda kemunculan diduga harimau.

Untuk sementara waktu, BBKSDA Sumut menyimpulkan satwa tersebut sudah kembali ke dalam habitatnya di kawasan Tahura Bukit Barisan. “Kemungkinan satwa

tersebut telah kembali ke habitat alaminya di Tahura Bukit Barisan melalui

jalur kebun masyarakat,” katanya.

BBKSDA Sumut mengimbau masyarakat untuk tetap waspada. Masyarakat diminta tidak pergi ke kebun sendirian. Masyarakat juga diminta untuk mengandangkan satwa peliharaannya supaya tidak menjadi pemicu konflik harimau dengan manusia.

Untuk diketahui, konflik harimau dengan manusia menjadi salah satu pemicu semakin berkurangnya harimau di alam liar. Selain perburuan dan kehilangan habitat.

Editorial Team