Kepala Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA), Hotmauli Sianturi ketika dikonfirmasi wartawan membenarkan adanya kejadian tersebut.
"Benar, kejadian itu di Desa Siraisan, dan ini baru pertama kali terjadi. Kita turut berduka cita untuk keluarga korban, karena hal ini tidak ada yang menginginkannya terjadi," kata Hotmauli, Jumat (17/5).
Hotmauli menegaskan bahwa pihaknya dari Medan telah ke lokasi untuk melihat kemana pergerakan harimau.
Misalkan masih dekat-dekat diberikan bunyi-bunyi untuk menghalau dia agar kembali masuk ke dalam habitatnya di hutan.
"Anggota sudah membawa kandang untuk bisa memancing Harimau itu masuk ke kandang. Kita mengimbau kepada masyarakat jika ke ladang diusahakan pukul 17.00 WIB sudah pulang. Satu lagi jangan sendiri, kalau bisa 3-4 orang," tegas Hotmauli.