WNA yang diduga berasal dari etnis Rohingya (IDN Times/Istimewa)
Salah seorang penjaga atau security Gedung Nasional berinisial AR mengakui, jika periode Oktober 2024 ini, sudah enam orang yang melarikan diri. Padahal, security gedung berjumlah dua orang yang berjaga secara bergantian.
Pengungsi Rohingya yang berada di Kecamatan Tanjung Pura, Kabupaten Langkat ini statusnya dalam pengawasan United Nations High Commisioner For Refugees (UNHCR).
"Udah lama gak datang (UNHCR) sekitar setengah bulan. Biasanya yang datang itu namanya Oktina," tegas AR.
Disinggung jika pengungsi Rohingya itu dijual belikan, AR membantahnya. Dengan raut wajah sequrity berubah alias cemas menjawab jika itu tidak benar. "Gak ada itu," kilah dia.
Di sisi lain, Kasat Reskrim Polres Langkat, AKP Dedi Mirza mengatakan, jika pengungsi Rohingya dibawah pengawasan UNHCR. Disoal jika ada keterlibatan pihak lain yang memuluskan langkah dugaan Human Trafficking, Kasat Reskrim Polres Langkat ini akan melakukan penyelidikan.
"Makasi infonya, masih dugaan. Nanti coba kami lidik dulu ya," tegas Dedi.