Massa Aliansi Gerak Tutup TPL berunjuk rasa di depan Uniland Plaza, Rabu (28/7/2021). (IDN Times/Prayugo Utomo)
Desakan agar PT TPL menutup operasionalnya datangd ari berbagai kalangan. Mulai dari kelompok gereja hingga DPRD Tapanuli Utara menyuarakan penolakan. DPRD Samosir juga menyatan dukungan penuh terhadap tuntutan rakyat untuk menutup total operasional perusahaan tersebut. Seruan ini digaungkan dalam audiensi antara DPRD dan massa dari Aliansi Gerakan Rakyat Tutup TPL (AGRT-TPL) yang digelar pada Kamis 17 Juli 2025.
Dalam laman resmi Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN) Tano Batak menyebut, seluruh anggota DPRD Samosir sepakat bahwa operasional PT TPL harus segera dihentikan. Ketua DPRD, Nasip Simbolon, menyampaikan sikap tegas lembaganya terhadap tuntutan rakyat.
“Kami, 25 anggota DPRD Samosir, seluruhnya mendukung perjuangan bapak-ibu sekalian dan sepakat bahwa PT TPL harus ditutup segera,” tegas Nasip.
Sikap ini dipertegas Wakil Ketua DPRD, Sarhocel Tamba, yang menyoroti konsistensi lembaganya sejak tahun 2020. “Sejak 2020, kami mendukung sikap Bupati Samosir untuk menolak CSR dari PT TPL. Kami juga mengingatkan rakyat agar tidak terpecah oleh strategi lama ala Orde Baru. Ini perjuangan bersama, dan harus kita menangkan.” ungkapnya.