Ana Sofie dari Dekranasda Kabupaten Belu, Provinsi Nusa Tenggara Timur (IDN Times/Indah Permata Sari)
Selain motif hurus morok, ada beberapa motif lainnya yang juga dipamerkan di Expo Hut Dekranas yang ke 43 seperti motif manutasi atau burung laut, motif dikur atau tanduk, motif bebak tara, alan go'on dan motif favoid.
"Ada beberapa motif lagi, Saat ini kita fokus terhadap pewarnaan alam, kita sudah mulai ke pewarnaan alam, selama ini untuk motif manutasi belum ada pewarnaan alam dan sekarang kita mulai untuk kembali ke alam ya dan modifikasi," katanya.
Dari berbagai kain tenun motif Kabupaten Belu ini, para perajin juga menciptakan produk seperti kotak tisu, bando, hingga sarung bantal.
Saat ini, Dekranasda Kabupaten Belu terus berupaya melakukan promosi kain tenun khas Kabupaten Belu, sebab para penenun tidak memiliki pasar.
"Kita mau perkenalkan lagi karena banyak penenun yang sudah menenun kain tapi kami kebingungan untuk pemasarannya jadi kami ingin membantu mereka karena kehidupan penenun di sana cukup prihatin," jelasnya.