Debit Krueng Aceh Menyusut, PDAM Tirta Daroy Krisis Air Baku

Banda Aceh, IDN Times - Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Daroy mengalami krisis air baku. Kondisi tersebut turut mempengaruhi penyuplaian air bersih ke Kota Banda Aceh, Aceh.
“Air baku yang kita gunakan untuk produksi air bersih ke Kota Banda Aceh saat ini sedang dalam posisi paling kurang atau minus,” kata Direktur Utama PDAM Tirta Daroy, T Novizal Aiyub, kepada IDN Times, Senin (22/7/2024).
1. Dipengaruhi musim kemarau dan kekeringan
Aiyub mengatakan krisis air baku mulai terjadi sejak bulan lalu atau Juni 2024. Padahal, kondisi kekurangan air seperti ini biasanya terjadi pada Agustus ataupun September. Akan tetapi tidak sampai krisis.
“Diduga karena kemarau sekaligus suhu sedang tinggi,” ujar Aiyub.
2. Produksi menurun akibat debit air sungai berkurang
Krisis air baku, kata Aiyub, mempengaruhi produksi PDAM Tirta Daroy. Hal ini dipengaruhi karena debit air Krueng Aceh berkurang.
PDAM Tirta Daroy biasa mengambil air rata-rata 700 liter per detik atau sekitar 60 ribu kubik per hari. Namun saat ini hanya mampu 40 ribu atau 50 ribu kubik per hari.
“Bukan hanya kurang air, namun kualitas air yang dihasilkan juga buruk atau keruh,” kata Aiyub.
3. Mengajak masyarakat sama-sama menjaga hutan untuk kebutuhan air
Direktur Utama PDAM Tirta Daroy mengajak masyarakat untuk sama-sama menjaga hutan agar kebutuhan air tetap ada. Perambahan hutan secara besar-besaran, kata dia, dapat mempengaruhi debit air sungai.
“Selama ini air kita ambil dari Krueng Aceh, tidak ada sumber lain. Satu-satunya harapan kita ya Krueng Aceh itu, kalau tidak dijaga, maka akan terjadi yang lebih parah,” kata Aiyub.