Medan, IDN Times - Berdasarkan Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS) di Sumatera Utara dan Jambi, ada perbedaan harga yang cukup besar.
Dimana rata-rata harga cabai merah di Jambi Rp64.500/Kg, sementara harga di wilayah Sumut Rp83.600/Kg, atau ada selisih sebesar Rp19.100/Kg. Bahkan, dibeberapa pasar Kota Medan mencapai Rp100 ribu/Kg.
Wilayah Sumut harga cabai merah tertinggi seperti Siantar, Sibolga dan Gunung Sitoli yang mencapai Rp90 ribu/Kg.
Jika dibandingkan dengan harga tertinggi yang ada di sejumlah wilayah di Jambi yang mencapai Rp75 ribu per Kg (Kabupaten Bungo). Maka, ada selisih harga mencapai Rp15 ribu per Kg. Sementara, secara geografis Jambi dan Sumut letaknya tidak begitu berjauhan.
Artinya, harga cabai merah di Sumut berpeluang tertahan dengan kecenderungan turun, selama harga di wilayah Jambi tidak mengalami kenaikan.
"Harga cabai merah di Jambi yang terlihat lebih rendah dari Sumut memberikan indikasi bahwa ada supply atau persediaan pasokan yang cukup besar, yang menjaga harga cabai di Jambi lebih murah," kata pengamat ekonomi, Gunawan Benjamin.
Jambi sendiri juga merupakan salah satu wilayah yang memiliki lahan cabai yang cukup signifikan. Luas lahannya mampu mengimbangi lahan cabai yang ada di wilayah Kabupaten Batubara.
"Aliran cabai merah produksi Jambi berpeluang masuk ke Sumut, yang nantinya akan menahan kenaikan harga disini. Saya menilai harga cabai merah di Sumut bisa ditekan Rp5 hingga Ro10 ribu/Kg dari posisi saat ini dalam sepekan kedepan," jelasnya.
Namun, menurutnya tetap saja masih akan sangat bergantung dari distribusi cabai merah kardus atau kotak dari wilayah Jawa atau dari wilayah lain diluar Sumatera.
"Dan yang perlu masyarakat ketahui bahwa harga cabai di wilayah timur bagian sumatera utara seperti (medan, langkat, deli serdang dan sekitarnya) akan lebih rendah dari wilayah Sumut bagian barat (karo, nias, tapanuli dan sekitarnya)," ujar Gunawan.
Hal ini karena cabai dari Sumut yang diproduksi dari wilayah pengunungan pemasarannya lebih ke wilayah Sumut pantai barat termasuk juga aceh pantai barat (blangkejeren, kuta cane, singkil dan sekitarnya).
Sementara “pertarungan harga” yang paling sengit terjadi di wilayah dataran rendah Sumut, karena cabai kotak atau kardus dari luar Sumut bertemu disini.