Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Warga mengambil air bersih yang disuplai dari sebuah mobil tangki di Aceh Tamiang, Sabtu (6/12/2025) (IDN Times/Prayugo Utomo)
Warga mengambil air bersih yang disuplai dari sebuah mobil tangki di Aceh Tamiang, Sabtu (6/12/2025) (IDN Times/Prayugo Utomo)

Intinya sih...

  • Para relawan dari berbagai daerah upayakan pasokan air bersih. Para sopir truk membawa air dari Sibolangit, Sumatera Utara.

  • Ada 262.087 orang yang mengungsi akibat banjir bandang sejak 25 November 2025. Total 2.262 rumah rusak dan 57 korban meninggal dunia.

  • Sarana pendidikan dan kesehatan lumpuh, termasuk RSUD Aceh Tamiyang yang lumpuh total. Ada 54 sarana pendidikan rusak dan 40 sarana kesehatan rusak.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Aceh Tamiang, IDN Times - Setelah banjir surut, para penyintas di Kabupaten Aceh Tamiang, Aceh masih bergulat dengan kebutuhan logistik. Distribusi bantuan yang belum merata membuat sejumlah daerah mengalami kesulitan.

Kebutuhan paling darurat saat ini di Kabupaten Aceh Tamiang adalah air bersih. Sejumlah pengungsi mengaku sudah tidak mendapatkan air bersih selama berhari-hari.

"Jangan kan untuk mandi. Untuk minum aja di sini susah," ujar Putri warga Jalan Juanda kepada IDN Times, Sabtu (6/12/2025).

1. Para relawan dari berbagai daerah upayakan pasokan air bersih

Warga mengambil air bersih yang disuplai dari sebuah mobil tangki di Aceh Tamiang, Sabtu (6/12/2025) (IDN Times/Prayugo Utomo)

Informasi yang dihimpun, saat ini para relawan dari berbagai daerah terus mengupayakan pasokan air bersih ke Aceh Tamiang. Para sopir truk pembawa air mengaku diminta untuk mendistribusikan air. Mereka membawa air dari kawasan Sibolangit, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara.

"Kami diminta donatur untuk bawa ke sini. Ada sekitar 30 truk yang masuk. Nanti kami balik lagi ke Medan dan kembali ke sini untuk membawa air," ungkap salah satu sopir.

2. Ada 262.087 orang yang mengungsi

Warga Aceh Tamiang berjalan di tengah sisa puing-puing rumah, Jumat (5/12/2025) (IDN Times/Prayugo Utomo)

Diketahui selama ini warga Aceh Tamiang bertahan dari sisa air banjir selama sepekan. Akses baru terbuka beberapa hari terakhir. Kondisi Kabupaten Tamiang saat ini masih luluh lantak dihantam banjir bandang sejak 25 November 2025 lalu. Dari data rekap bencana dari Posko Terpadu Penanganan Banjir Aceh Tamiang sampai Sabtu (6/12/2025), 12 kecamatan di Aceh Tamiang alias seluruhnya terkena dampak.

Rumah - rumah warga menghilang hingga pengungsi mencapai 262.087 orang yang mengungsi karena rumahnya hancur atau terendam banjir. Total 2.262 rumah rusak. Sampai saat ini sudah 57 korban meninggal dunia. Sementara 18 orang luka.

3. Sarana pendidikan dan kesehatan lumpuh

Pemandangan Aceh Tamiang dari udara, Jumat (5/12/2025) setelah dihantam banjir bandang dan longsor (IDN Times/Prayugo Utomo)

Selain itu sarana pendidikan juga terdampak. Ada 54 yang rusak. Begitu juga dengan sarana kesehatan sebanyak 40 unit rusak. Salah satunya RSUD Aceh Tamiyang yang lumpuh total.Sarana ibadah 33 unit rusak. Sementara jembatan juga rusak.

Editorial Team