Jakarta, IDN Times - Meski identik sebagai sebagai olahraga kaum adam, Dhanielle Daphne tak surut semangat untuk menjadi pesepakbola.
Ia malah bersemangat ingin membawa sepakbola Tanah Air terus berkembang layaknya Amrika Serikat, Jepang, Jerman, atau pun Prancis.
Dhanielle Daphne mulai mencintai dunia si kulit bundar sejak usianya baru menginjak enam tahun.
Ia baru menyukai sepakbola karena sebuah ketidaksengajaan, kala dirinya tak sengaja menonton sebuah pertandingan Piala Dunia 2006 di televisi.
"Pada pertandingan final Piala Dunia, keluarga besar aku kumpul untuk nonton match itu. Dari situ aku jadi bingung, kok ada ya orang ramai-ramai nonton bola sampai pagi. Aku juga bertanya bagaimana sepakbola bisa menyatukan orang banyak padahal hanya dari nonton melalui TV," kata Daphne kepada IDN Times.