Pembangunan jalan tol ruas Tebing Tinggi-Pematang Siantar terus digeber untuk memotong jarak tempuh ke Danau Toba (IDN Times/Prayugo Utomo)
Sementara itu Gubernur Sumut Edy Rahmayadi ingin agar fasilitas-fasilitas pariwisata yang ada di Kaldera Toba semakin ditingkatkan. “Dengan ditetapkannya Kaldera Toba sebagai UNESCO Global Geopark tentunya kita harus meningkatkan fasilitas yang ada di sana agar wisatawan yang datang merasa nyaman,” kata Edy Rahmayadi.
Penetapan Kaldera Toba bagian UGG diharapkan mampu mendorong pengembangan perekonomian dan pembangunan berkelanjutan di kawasan ini. Melalui pengembangan geo-pariwisata berkelanjutan, peluang masyarakat dan Pemprov Sumut mempromosikan budaya, produk lokal dan citra Kaldera Toba lebih luas.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Sumut Ria Telaumbanua menambahkan dengan ditetapkannya Kaldera Toba sebagai bagian UGG, maka perhatian pemerintah akan semakin besar untuk mengembangkan kawasan ini. Menurutnya, perkembangan berkelanjutan Kaldera Toba akan mampu membuat kawasan ini menjadi sentra perekonomian masyarakat setempat.
“Perhatian pemerintah baik daerah maupun pusat akan semakin tinggi untuk Kaldera Toba setelah penetapan ini. Kaldera Toba sudah menjadi warisan dunia, sehingga tanggung jawab masyarakat setempat dan pemerintah semakin tinggi menjaga dan melestarikan kawasan ini,” kata Ria melalui sambungan telepon.
Kaldera Toba merupakan satu dari 16 UNESCO Global Geopark baru yang ditetapkan Dewan Eksekutif UNESCO di Paris. Dengan ditambahkannya Kaldera Toba, maka total ada lima Geopark Indonesia yang mendapat pengakuan dari UNESCO yaitu Gunung Batur, Cileteuh, Gunung Sewu dan Rinjani