Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Sapi yang diserahkan ke kelompok tani di Desa Hambalan, Kabupaten Langkat (IDN Times/ Bambang Suhandoko)

Langkat, IDN Times - Di masa pemerintah Presiden RI Prabowo Subianto Program swasembada pangan semakin gencar dilakukan dengan anggaran yang dikucurkan cukup fantastis.

Anggaran dikucurkan mulai dari perangkat terkecil (Desa) hingga Provinsi. Sayang, dalam praktiknya anggaran yang dikucurkan diduga banyak dimanfaatkan oknum tidak bertanggungjawab untuk keuntungan pribadi. Seperti melakukan dugan korupsi hingga mark up anggaran.

Dugaan praktik korupsi atau mark up ini mencuat di Desa Halaban, Kecamatan Besitang, Kabupaten Langkat, Sumatra Utara. Anggaran peningkatan produksi peternakan (alat produksi dan pengelolaan peternakan, kandang dan lain-lain) yang dikucurkan tahap awal senilai Rp 200.077.600 tahun 2024 tak tersalurkan dengan baik (diduga di mark up). Pemerintah desa disana hanya menyalurkan empat ekor sapi saja dengan anggaran Rp 29 juta.

"Ya, kami hanya dapat empat ekor sapi. Yang menyerahkan pada waktu itu Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Desa (LPMD). Harga keempat ekor sapi ini berjumlah Rp29 juta," kata Muhammad, salah satu ketua kelompok ternak di sana, Kamis (20/2/2024).

1. Kelompok peternak buat kandang dengan anggaran sendiri

Ilustrasi peternak kambing di desa (pixabay.com/sasint)

Sementara anggaran untuk alat produksi, pengelolan peternakan dan lain-lain. Pihak desa tidak mengucurkan anggaran sesuai dengan juknis yang telah diatur. "Kalau kandang, malah kami kelompok ternak patungan. Untuk satu anggota kami kenakan anggaran Rp 50 ribu," jelas Muhammad.

Di Desa Halaban, ada sekitar 5 sampai 6 kelompok peternak. Dan hanya satu kelompok peternak saja yang menerima bantuan ekor sapi senilai Rp 29 juta. Dirinya juga tidak menampik, jika memang selama ini anggaran selalu disalurkan oleh pihak Desa melalui LKMD.

"Saya memang dengar cuma kelompok mereka (Kelompok Muhamad) saja yang menerima empat ekor sapi. Didesa ini ada 5 atau 6 kelompom peternak. Setau, kami yang menerima hanya kelompok Pak Muhammad empat ekor sapi tadi. Memang penyalurannya desa atau kepala desa melalui LKMD pak," kata Rabial, ketua kelompot peternak lain di desa tersebut.

2. Kepala desa mengaku, jika anggaran ratusan juga dibagi jadi 3 sub

Editorial Team

Tonton lebih seru di