Gempa di Simeulue. (Dokumentasi warga untuk IDN Times)
Sehubungan dengan itu, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Geofisika Aceh Besar mencatat terjadi 15 gempa susulan di Simeulue usai guncangan pertama.
“Hingga pukul 14.30 WIB, hasil monitoring BMKG menunjukkan adanya aktivitas 15 gempa bumi susulan atau aftershock dengan magnitudo terbesar Magnitudo 4,4,” kata Kepala BMKG Stasiun Geofisika Aceh Besar, Andi Azhar Rusdin.
Andi mengatakan hasil pemantauan perkembangan BMKG, gempa terletak di koordinat 2,67 derajat Lintang Utara (LU) dan 95,84 derajat Bujur Timur (BT). Secara jarak, yakni 62 kilometer barat laut Sinabang, dengan kedalaman 10 kilometer.
Bila memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, kata dia, gempa yang terjadi merupakan jenis dangkal. Guncangan tersebut akibat adanya aktivitas subduksi Lempeng Indo-Australia menunjam ke bawah Lempeng Eurasia.
“Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan naik atau thrust fault,” ujar Andi.