Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IMG_20251225_132314.jpg
GPIB Immanuel Kota Medan, salah satu gereja tertua (IDN Times/Eko Agus Herianto)

Intinya sih...

  • Perayaan Natal tak harus tentang sukacita, ratusan jemaat GPIB Immanuel Medan doakan korban banjir Sumatra

  • Doa-doa dilangitkan jemaat GPIB Immanuel untuk seluruh korban bencana di Sumatra.

  • Sebelum perayaan Natal, jemaat gereja tertua Medan ini salurkan bantuan ke Sibolga, Langkat, dan wilayah terdampak banjir lainnya

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Medan, IDN Times - Suasana hangat menguar di Gereja Protestan Indonesia Barat (GPIB) Immanuel Kota Medan, Kamis (25/12/2025). Ratusan jemaat tampak saling bersalaman, merangkul, dan berkali-kali meloloskan kalimat "Selamat Natal" dengan wajah yang sumringah.

Mereka rukun harmoni di bawah atap gereja tertua di Kota Medan yang konon dibangun pada tahun 1921 itu. Menariknya, di samping sukacita natal, terselip doa-doa yang dilangitkan jemaat GPIB kepada seluruh korban bencana di Sumatra.

Mereka memaknai natal tahun ini tidak harus tentang sukacita, namun refleksi untuk saling tolong-menolong dan bahu-membahu. Sebab pada prinsipnya asas kemanusiaan selalu dijunjung agar senantiasa berada dalam naungan kasih Yesus Kristus.

1. Perayaan Natal tak harus tentang sukacita, ratusan jemaat GPIB Immanuel Medan doakan korban banjir Sumatra

Suasana Natal di GPIB Immanuel Medan usai kirim doa (IDN Times/Eko Agus Herianto)

Toga Raja Pasaribu selaku Sekretaris PHMJ (Pelaksana Harian Majelis Jemaat) GPIB Immanuel, mengajak IDN Times merasakan hangatnya natal di gereja tertua Kota Medan. Di gedung Alfa Omega samping gereja, mereka mengirim doa kepada saudara-saudara terdampak bencana.

"Tahun ini memang adalah tahun perayaan Natal di tengah bencana yang kita alami di Sumatra. Intinya bahwa tema kita adalah untuk memulihkan kehidupan di tengah kondisi yang terjadi. Natal tahun ini khususnya di GPIB sekaligus untuk mendoakan sekaligus mengingatkan kami agar refleksi diri. Bahwa Natal itu tidak harus selalu dengan sukacita, dengan sesuatu hal yang menggembirakan, dengan hal-hal yang menyenangkan, tapi kami juga diingatkan bahwa ada jemaat, ada warga, ada teman kita yang mungkin di tahun ini tidak seberuntung kita bisa bernyanyi, bisa membeli pakaian baru, bisa lengkap dengan keluarganya," kata Toga kepada IDN Times.

Jemaat GPIB disebut Toga senantiasa saling menjaga, saling menolong, dan saling mendoakan. Mereka percaya bahwa dengan kekuatan itu dapat membuat saudara yang terdampak bencana bisa bangkit.

"Bagi jemaat-jemaat kita juga yang terkena bencana, kami juga sebagai jemaat GPIB pasti dan tetap turut mendoakan dan berpartisipasi seperti apa yang bisa kami lakukan kepada jemaat yang terdampak. Kita semua tidak menginginkan hal-hal tersebut, tapi itu adalah bagian yang terjadi, bagian dari kita untuk lebih menguatkan iman kita di dalam perjalanan kehidupan kita," lanjutnya.

2. Sebelum perayaan Natal, jemaat gereja tertua Medan ini salurkan bantuan ke Sibolga, Langkat, dan wilayah terdampak banjir lainnya

Toga Raja Pasaribu selaku Sekretaris PHMJ (Pelaksana Harian Majelis Jemaat) GPIB Immanuel (IDN Times/Eko Agus Herianto)

Ternyata sebelum perayaan akbar Natal dan tahun baru, jemaat di GPIB Immanuel sudah menggalang donasi. Bahkan mereka menyalurkannya ke jemaat GPIB di Sibolga, Langkat, dan beberapa wilayah terdampak banjir lainnya.

"Apa yang sudah dilakukan oleh GPIB Immanuel sebelum Natal, kita sudah memberikan bantuan ke beberapa daerah, mulai dari Pesisir Pangkalan Brandan, dan juga seluruh gereja GPIB yang terdampak di kota Medan. Kita berikan bantuan lebih khusus kepada jemaat GPIB di Sibolga. Jadi, itu yang sudah kita lakukan. dan ini juga kami merencanakan akan terus berlanjut ya, untuk tahap-tahap selanjutnya sembari melihat perkembangan yang ada," beber Toga.

Donasi dikumpulkan dari 500 keluarga yang bernaung di GPIB Immanuel Kota Medan. Mereka berharap bantuan yang diberikan mampu meringankan beban yang didera penyintas banjir.

"Kalau keseluruhan di sini, jemaatnya ada 500 KK. Tapi tersebar, dan juga banyak jemaat-jemaat kita di sini merupakan simpatisan. Simpatisan maksudnya orang-orang GPIB yang bertugas sementara waktu di kota Medan ini," jelasnya.

3. Besok ada Baptisan Kudus untuk anak-anak di GPIB Immanuel Medan

GPIB Immanuel Kota Medan, salah satu gereja tertua (IDN Times/Eko Agus Herianto)

Besok di GPIB Immanuel Medan akan melakukan Baptisan Kudus. Momen ini dilakukan bagi anak-anak yang belum pernah menjalani Baptisan.

"Untuk perayaan Natal, sama seperti biasa yang sudah kami lakukan, tanggal 24 kemarin ada 3 jam ibadah, dan juga pada hari ini tanggal 25 juga ada 3 jam ibadah. Untuk besok juga tetap ada ibadah Natal. Berikut juga Baptisan Kudus bagi anak-anak yang memerlukan Baptisan sekaligus juga tetap ada ibadah Natal kedua," jelas Toga.

Tanggal 31 Desember dan 1 Januari nanti, Toga mengatakan bahwa pihaknya juga menggelar peribadatan. Ibadah akhir tahun dan ibadah tahun baru ini disebut tak kalah pentingnya dari ibadah di hari Natal.

"Nah, ini juga sebagai bagian bagaimana GPIB memberikan pelayanan kepada jemaat-jemaat yang ada," pungkasnya.

Editorial Team