Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Calon Gubernur Sumatra Utara Edy Rahmyadi saat berkampanye di Kabupaten Humbang Hasundutan, Kamis (22/11/2024). (Tim Edy - Hasan)

Humbanghasundutan, IDN Times – Calon Gubernur Sumatra Utara berjanji mendukung pemekaran  Sumatra Utara menjadi beberapa provinsi. Salah satunya adalah Provinsi Tapanuli.

Bagi Edy, pemekaran itu harus dilakukan untuk mempercepat pemerataan pembangunan. Menyusul Sumatra Utara yang begitu luas dengan komposisi 22 kabupaten/kota saat ini.

Pemekaran ini menjadi salah satu cita – citanya. Lantaran sampai sekarang pemerintah pusat belum mencabut moratorium pemekaran daerah baru di Indonesia hingga saat ini.

1. Kalau pembangunan merata, kesejahteraan rakyat berpotensi meningkat

Calon Gubernur Sumatra Utara Edy Rahmyadi saat berkampanye di Kabupaten Humbang Hasundutan, Kamis (22/11/2024). (Tim Edy - Hasan)

Dukungan Provinsi Tapanuli mekar dari  Sumut tersebut ditegaskan Edy Rahmayadi saat hadir pada kampanye akbar pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Humbang Hasundutan (Humbahas) nomor urut 3, Oloan Paniaran Nababan-Junita Rebeka Marbun, di Lapangan Merdeka Lintong Nihuta, Kecamatan Lintong Nihuta, Humbahas, Kamis (21/11/2024) siang. Dihadapan 10 ribuan massa, Edy mengungkap alasan pentingnya pemekaran. Dia mengklaim, ini bukan tujuan politis.

"Pemekaran ini, tidak lain bertujuan untuk percepatan dan pemerataan pembangunan dan mensejahterakan masyarakatnya," jelasnya.

Edy Rahmayadi membandingkan Sumut dan DKI Jakarta. Kalau di Sumut dipimpin Gubernur dan Wakil Gubernur beserta 33 Kabupaten/Walikota. Sedangkan Jakarta dipimpin Gubernur dan Wakil Gubernur beserta 4 Wali Kota saja.

"Jakarta punya uang (APBD) Rp 90 triliun. Tapi Sumatera Utara, hanya punya uang Rp 13,5 triliun, menangani 16 juta jiwa dari 33 kabupaten dan kota," ucap Edy Rahmayadi yang hadir bersama istri Nawal Lubis.

2. Sebelum pemekaran, daerah Tapanuli harus dipersiapkan secara matang

Editorial Team

Tonton lebih seru di