Ilustrasi jenazah (IDN Times/Mia Amalia)
Mirisnya lintasan tanpa palang kerap memakan korban. Dalam periode 18 Juli sampai 28 Juli sudah terjadi 4 kecelakaan. Tiga di antaranya korban tewas.
Pertama pada 18 Juli 2023 lalu, kecelakaandi perlintasan kereta api di Jalan Marah Rusli, Kelurahan Selawan, Kecamatan Kisaran Timur, Kabupaten Asahan. Sebuah mobil minibus tertabrak kereta api. Akibat kejadian ini seorang perempuan bernama Osinta Silaen (35) yang merupakan dokter meninggal dunia. Sementara rekannya Elsye Minar Sinambela (34) dibawa ke rumah sakit.
Kemudian pada 23 Juli 2023, seorang perempuan bernama Tiur br Tampubolon,(49) warga Dusun I Desa Jambur Pulau Kecamatan Perbaungan Sergai jadi korban tewas kecelakaan kereta api. Pengendara motor itu tewas saat melewati perlintasan tanpa palang pintu itu berlokasi di daerah Desa Sei Buluh, kecamatan Teluk Mengkudu – Sergai.
Pada 25 Juli 2023, kecelakaan terjadi di perlintasan Kereta Api di Dusun X Jalan Mesjid Kelurahan Tualang - Perbaungan Sergai. Perlintasan ini juga tanpa palang pintu. Sebuah minibus yang membawa 7 orang penumpang dihantam kereta api jurusan Tebing Tinggi-Medan. Sekitar 3-4 orang dilarikan ke rumah sakit Melati di kota Perbaungan. Namun tak ada korban jiwa.
Dan teranyar Jumat, 28 Juli 2023, kecelakaan di perlintasan kereta api Desa Pon, Kecamatan Sei Bamban, Kabupaten Serdang Bedagai, Sumatra Utara menewaskan pengendara motor Nursiah Sianipar (54) dan Tiodor Simbolon (61).