Daftar Menteri dan Wakil Menteri asal Sumut di Kabinet Prabowo-Gibran
Medan, IDN Times- Presiden Prabowo Subianto dan wakilnya Gibran Rakabuming Raka sudah mengumumkan susunan kabinetnya yang dinamai Merah Putih di Istana Kepresidenan, Minggu (20/10/2024). Tak menunggu lama, hanya beberapa jam setelah dilantik jajaran menteri dan wakil menteri diumumkan untuk dilantik Senin (21/10/2024) pagi ini.
Di antara jajaran menteri dan wakil menteri terdapat beberapa nama asal Sumatra Utara. Jika di kabinet Indonesia Maju Jokowi sempat ada 3 menteri asal Sumut, kini hanya 1 nama menteri saja. Namun ada 3 wakil menteri asal Sumut. Siapa saja jajaran menteri dan wakil menteri asal Sumut. Simak ulasannya.
1. Maruarar Sirait, Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman
Maruarar Sirait dikenal sebagai politisi asal Sumut. Dia lahir di Medan, Sumatra Utara pada 23 Desember 1969. Dia adalah anak dari Sabam Sirait dan Sondang Boru Sidabutar.
Sang ayah, Sabam Sirait adalah salah satu pendiri PDI, yang menjadi PDIP setelah penggabungan PNI, Partai Murba, Parkindo, dan Partai Katolik.
Sabam pernah menjadi Sekjen PDIP periode 1973-1986, dan anggota DPR RI pada periode 1967-1971, 1977-1982, 1992-1997, dan 1999-2004. Sabam meninggal dunia pada 29 September 2021, di usia 84 tahun.
Maruarar Sirait pernah menjabat sebagai Anggota DPR RI di Komisi XI untuk periode 2004-2009, serta menjadi Ketua Bidang Pemuda, Mahasiswa, dan Olahraga di DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan pada masa jabatan 2005-2010.
Nama Ara sempat heboh dibicarakan di awal tahun ini karena hengkang dari PDIP seperti Presiden Joko “Jokowi” Widodo. Pada 10 April 2024 lalu, Ara menyatakan dirinya telah resmi bergabung dengan Partai Gerindra yang dipimpin Prabowo Subianto.
2. Otto Hasibuan, Wakil Menteri Koordinator Bidang Hukum, HAM, Imigrasi dan Pemasyarakatan
Otto Hasibuan adalah pengacara asal Sumatra Utara. Dia lahir di Pematang Siantar, Sumatera Utara pada 5 Mei 1955. Dia adalah alumni Fakultas Hukum, Universitas Gadjah Mada. Setelah tamat S1, Otto melanjutkan studi Comparative Law di University Technology of Sydney, Australia. Belum puas akan ilmu, Otto kembali melanjutkan S3 dan mendapat gelar doktor di kampus pertamanya, Universitas Gadjah Mada
Karier organisasinya dimulai saat menjadi Wakil Sekretaris Ikadin cabang Jakarta pada 1986. Empat tahun berikutnya, Otto naik jabatan sebagai Ketua Ikadin cabang Jakarta Barat. Tak sampai di situ, Otto menjabat Wakil Sekjen DPP Ikadin pada 1995 dan tak lama setelah itu menjadi Sekjen DPP Ikadin. Kariernya makin menanjak setelah terpilih sebagai Ketua Umum DPP Ikadin selama dua periode, yaitu 2003-2007 dan 2007-2012.
Pada periode pertama sebagai ketum Ikadin, Otto juga memimpin Perhimpunan Advokat Indonesia (Peradi) selama dua periode, yaitu 2005-2010 dan 2010-2015.
Otto pernah menangani sejumlah kasus besar. Salah satu yang paling populer adalah menjadi pengacara Jessica Wongso dalam kasus kopi sianida. Dia juga menangani kasus suap Nazaruddin dan kasus eKTP Setya Novanto.
3. Romo HR Muhammad Syafii, Wakil Menteri Agama
Nama Romo H. R. Muhammad Syafi’i sudah dikenal sebagai politisi asal Medan. Saat ini ia menjabat anggota DPR RI. Ia sudah dua periode menjabat di DPR RI dari daerah pemilihan Sumut. Romo berbendera Partai Gerindra sejak lama.
Romo adalah anak pasangan Raden Sanusi dan Latifah Hanum. Dia lahir di Medan 61 tahun lalu. Karier politiknya dimulai saat menjadi anggota DPRD Medan pada 1997-1999. Berlanjut ke DPRD Sumut 2004-2009 sebelum akhirnya dua periode di DPR RI.
Tamatan S2 Hukum Universitas Sumatra Utara itu bertugas di Komisi III yang menangani hukum, serta menjadi anggota Badan Legislasi DPR-RI dari Fraksi Partai Gerindra, dan anggota Badan Pengkajian MPR RI. Dia juga saat ini mengenyam pendidikan di S3 Tafsir Qur-an, Perguruan Tinggi Ilmu Al-Qur'an sejak 2018. Romo kini ditunjuk sebagai Wakil Menteri Agama oleh Prabowo-Gibran.
4. Prof Stella Christie, Wakil Menteri Pendidikan Tinggi Sains dan Teknologi
Profesor Stella Christie adalah salah satu jajaran profesional yang masuk kursi wakil menteri. Dia adalah Guru Besar Tsinghua University, China, Stella Christie.
Lahir di Medan, 11 Januari 1979, Stella banyak mengenyam pendidikan di luar negeri. Setelah menamatkan SD, SMP, dan SMA di Jakarta, ia kuliah di Fakultas Psikologi Universitas Harvard pada 1999-2004. Di sana, ia mengambil konsentrasi studi Mind, Brain, and Behavior (MBB) yang berfokus mempelajari perilaku, proses mental, dan fisiologi yang terjadi di otak. Ia berhasil lulus dengan gelar Magna Cum Laude with Highest Honor.
Setelah menyelesaikan studinya di Harvard, Stella melanjutkan pendidikannya ke jenjang S3 di Northwestern University dengan mengambil konsentrasi psikologi kognitif.
Ia pernah menjadi guru besar di Universitas Swarthmore, Pennsylvania, Amerika Serikat dari tahun 2012 hingga 2018. Kemudian pada tahun 2018, Stella mendapatkan posisi sebagai Guru Besar dengan Jabatan Tetap di Universitas Tsinghua, China yakni Ketua Riset, Laboratorium Otak dan Kecerdasan Tsinghua, serta Direktur Pusat Kognisi Anak Universitas Tsinghua.
Stella juga telah menerbitkan penelitiannya dimuat dalam Journal of Cognition and Development dan bahkan mendapat penghargaan artikel terbaik pada tahun 2010. Selain itu, ia juga telah menerbitkan 21 jurnal internasional serta dua buku pada tahun 2022.
