“Sebelum (median) ini ada, pagi aku goreng ikan bisa ku tinggal, ku antar anak ku (sekolah), pulang baru ku sambal ikanku. Kalau sekarang ditinggal, gosong ikan ku, sak rumahnya pun gosong. Karena gitu antar anak, sejam lagi baru sampai ke rumah,”
Sindiran keras itu disampaikan Micha boru Gultom, warga Kompleks Johor City (J-City) yang memrotes median jalan yang membentang tanpa putus di sepanjang Jalan Karya Wisata hingga Cadika, Kecamatan Medan Johor, Kota Medan, Sumatra Utara.
Micha ikut meneken petisi protes yang diinisiasi Forum Masyarakat Johor Menggugat (FMJM), Selasa (20/12/2022). Aksi damai ini mendapat simpati ratusan orang dalam waktu singkat.
Micha kesal, median jalan yang menutup kompleks J-City membuatnya harus menempuh waktu lama kala beraktifitas. Dia harus terjebak macet, kala pagi hari saat mengantarkan anaknya pergi ke sekolah.
Median jalan yang ada di Karya Wisata menuai polemik. Bukan menjadi solusi kemacetan, median jalan malah hanya memindahkan titik kemacetan. Bahkan, kemacetan diklaim semakin parah oleh warga.
Kebijakan Wali Kota Medan Muhammad Bobby Afif Nasution itu menuai kritik keras dari warga Medan Johor. Warga mendesak menantu Presiden Joko Widodo itu membongkar dan mengevaluasi kebijakan median jalan senilai Rp4 miliar itu.