Dahlan mengatakan, fitnah yang merundung Joko Widodo begitu berpengaruh pada perolehan suara di Madina. Sehingga perolehannya begitu rendah.
Kata dia ada kelompok-kelompok yang diduga dengan sengaja terus menyudutkan Jokowi dengan segala tuduhan. Termasuk hoaks yang terus menyerang sang petahana. Namun dia tak mendetil betul fitnah-fitnah itu.
“Saya tdiak mau suudzon kepada siapa. Saya sedih pak presiden tetap disudutkan dari segi agama, sebagai penista agama,” tukasnya.
Kata Politisi Partai NasDem ini, pemerintah di era Jokowi selalu mendukung kegiatan beragama. Pembangunan rumah ibadah digenjot. Kegiatan agama tidak pernah dilarang.
“Adek Islam? Rukun Islam kan lima, pertama mengucap dua kalimat syahadat kan tidak ada dilarang negara ini mengucap kalimat syahadat. Kedua mendirikan salat, tidak ada dilarang malah pemerintah hadir memperbaiki berbagai rumah ibadah. Ketiga, Ramadan Puasa. Menentukan hari tanggal detik bulan puasa masuk pemerintah ada malah pemerintah aktif untuk mengajak. Bukan hanya muslim, nonmuslim juga diajak, menghormati bulan ramadan itu. Berikutnya zakat, pemerintahan hadir, malah kendaraan pengurus zakat semuanya itu diurusin pemerintah,” urainya.
“Yang terakhir haji. Sampai yang kecil-kecilnya diurusi. Jadi agama mana yang dinista itu, sedikit-sedikit penista agama. Jadi di situ saya tidak menerima,” pungkasnya.