Medan, IDN Times - Sebuah unggahan video di Youtube tiga pekan lalu viral. Akun Youtube Mister Prass dengan konten #cacanap (cakap cakap napi) berdurasi 31.30 menit menyajikan cerita dari seorang napi terorisme.
Rendy nama narapidana tersebut. Ia menceritakan kronologis awal Mister Prass tentang kisahnya yang dituduh kasus terorisme hingga mendapatkan hukuman 4 tahun penjara. Namun Rendy bersyukur ditangkap karena ingin kembali ke jalan yang benar dan diterima oleh masyarakat. "Ditambah lagi makin banyak pengetahuan yang saya dapat selama di sini," ujarnya.
Kejadian berawal di salah satu lokasi di Mabar. Saat itu ada beberapa orang dari Tanjungbalai datang ke lokasi dan membawa bahan kimia untuk pembuatan bom.
"Awalnya gak tahu, dibohongi sama mereka. Awalnya saya nanya ini bahan untuk pembuatan apa? Mereka bilang untuk pembuatan sabun sunlight (cuci piring). Lalu saya searching kenapa bahannya seperti itu. Ini bahannya keras kalau kena tangan bisa melepuh. Terakhir saya tanya lagi ke mereka lalu. Untuk wipol (pembersih lantai) katanya. Terus saya desak-desak baru mau ngaku, tapi saya disuruh sumpah dulu untuk jangan bilang siapa-siapa. Baru mereka mengakui ini pembuatan bom," katanya memulai cerita.
Menurutnya, bahan-bahan tersebut didapat dari toko bahan kimia yang legal. Dirinya melanjutkan, pelaku pembuatan bom memang telah terpantau oleh pihak kepolisian. Sebelumnya, tetangga telah mengetahui dan bahkan mengusir secara halus.