Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi cuaca panas. (pexels.com/Aleksejs Bergmanis)
ilustrasi cuaca panas. (pexels.com/Aleksejs Bergmanis)

Medan, IDN Times – Warga Sumatera Utara pasti merasa gerah berlebihan belakangan ini. Cuaca begitu panas saat siang. Begitu pun saat malam.

Balai Besar Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BBMKG) Wilayah I Medan mengungkapkan, cuaca panas dan angin kencang masih akan melanda sejumlah wilayah di Sumatera Utara dalam sepekan ke depan. Meskipun ada peluang hujan ringan hingga sedang, namun probabilitasnya cukup rendah.

Apa sih penyebab cuaca panas itu? Simak nih guys, penjelasan BBMKG

1. Suhu udara bisa mencapai 37°C, cuaca terasa sangat terik

Ilustrasi terik matahari (ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja)

Prakirawan BBMKG Wilayah I Medan Utami Al Khairiyah menjelaskan, cuaca pans disebabkan pola angin baratan yang bersifat divergen. Kondisi ini membuat pertumbuhan awan sulit terbentuk. Akibatnya, cahaya matahari menembus langsung ke permukaan dan menyebabkan suhu meningkat tajam.

Dalam periode 21–23 Juli 2025, suhu udara maksimum di beberapa wilayah Sumatera Utara diprakirakan bisa mencapai 37°C.

"Cahaya matahari sangat intens menembus ke permukaan tanpa adanya tutupan awan, sehingga mengakibatkan suhu udara cukup tinggi," ujar Khairiyah kepada IDN Times, Senin (21/7/2025).

2. Angin kencang bisa muncul akibat siklon tropis di Filipina

gambar pohon yang dihembus angin kencang (unsplash.com/Khamkéo)

Selain cuaca panas, masyarakat Sumut juga mendapati fenomena angin kencang. Kata Utami angin kencang ini ini dipengaruhi oleh keberadaan Siklon Tropis Wipha di perairan Filipina yang mempercepat aliran angin melewati wilayah Sumut. Kombinasi antara angin divergen dan pengaruh siklon tropis ini berpotensi memicu kondisi cuaca ekstrem.

“Angin divergen secara tidak langsung juga menyebabkan angin kencang. Siklon tropis Wipha di perairan Filipina mengakibatkan percepatan angin yang melalui wilayah Sumatera Utara,” ungkapnya.

3. Meski ada potensi hujan, tapi kemungkinannya masih rendah

Ilustrasi kemarau (ANTARA FOTO/Irwansyah Putra)

Meski sebagian wilayah berpotensi mengalami hujan ringan hingga sedang, cuaca panas tetap mendominasi. Hujan diprakirakan terjadi di Dairi, Pakpak Bharat, Humbang Hasundutan, Sibolga, Langkat, Tapanuli (Utara, Tengah, Selatan), Nias, Karo, Gunungsitoli, dan Mandailing Natal.

Masyarakat diimbau tetap siaga terhadap kemungkinan kebakaran lahan karena kondisi kering dan suhu tinggi. Selain itu, disarankan untuk tidak banyak beraktivitas di luar ruangan saat cuaca terik.

Editorial Team