Para pelajar yang diamankan langsung diinterogasi. Karena para aparat kepolisian sempat curiga mereka akan melakukan aksi tawuran melihat ada beberapa kelompok yang tertangkap.
Para pelajar kebanyakan mengaku hanya ikut-ikutan dengan teman-temannya. Polisi pun sempat melakukan penggeledahan. Beruntung, tidak ada ditemukan benda-benda mencurigakan.
“Untuk senjata tajam atau benda mencurigakan lainnya, nihil. Kita juga sudah memeriksa telpon genggam masing-masing pelajar,” ujar Rezky.
Para pelajar yang tertangkap dilakukan pembinaan dan sempat diberikan hukuman fisik seperti push up dan berlari keliling lapangan. Mereka juga dinasihati supaya tidak mengulangi perbuatannya. Polisi juga meminta supaya para orangtua menjemput anak-anaknya yang tertangkap. Untuk sepeda motor yang tidak lengkap surat-suratnya akan dibawa ke Polsek terdekat.
“Imbauan kita di saat pandemik ini, masyarakat harus tetap mematuhi protokol kesehatan, jangan membuat kerumunan, tetap menjaga jarak untuk mencegah potensi penularan COVID-19,” pungka Rezky.