Ilustrasi masyarakat adat menerapkan prinsip resiprositas dengan menjaga dan mengelola hutan. (commons.wikimedia.org/erisonjkambari)
Kampanye Race to Resilience mencatat peningkatan ketangguhan bagi lebih dari 437,7 juta orang. Sebanyak 162 perusahaan, kota, dan wilayah melaporkan pengurangan lebih dari 850.000 ton CO₂ hanya pada 2024, sehingga total pemangkasan emisi kini menembus satu juta ton.
Koalisi CHAMP—yang lahir di COP28—juga menunjukkan peran besar. Dua pertiga dokumen komitmen iklim nasional kini punya konten subnasional yang lebih kuat. Inisiatif ini ikut mendorong penciptaan jutaan lapangan kerja baru, pengembangan kemampuan SDM, hingga penguatan infrastruktur kota.
Champion COP30, Dan Ioschpe, memuji capaian tahun ini dan menegaskan bahwa aksi iklim kini memasuki fase baru. “Aksi iklim kini bergerak ke tingkat baru—kota-kota melakukan dekarbonisasi, bisnis menata ulang rantai pasok, lembaga keuangan mengalihkan triliunan dolar, dan Masyarakat Adat memimpin perlindungan hutan. Upaya ini tidak berhenti hari ini—ia berjalan 24 jam sehari, 365 hari setahun,” ujarnya.
Sementara itu, Sekretaris Eksekutif UN Climate Change, Simon Stiell, mengingatkan bahwa capaian ini bukan akhir. “COP30 mencatat capaian mengesankan berupa aksi iklim nyata yang berarti ekonomi lebih kuat, lebih banyak pekerjaan, dan kehidupan lebih baik bagi jutaan orang,” katanya.
COP30 meninggalkan pesan yang sangat jelas: momentum global tidak boleh melambat. Dengan triliunan dolar yang mulai bergeser ke ekonomi hijau serta jutaan orang yang merasakan dampaknya, gelaran ini menegaskan bahwa transisi menuju dunia rendah karbon sudah mulai berjalan