Aksi People’s Summit Flotilla berlangsung di atas kapal di perairan Belém, Brasil, bersamaan dengan Konferensi Perubahan Iklim PBB ke-30 (COP30) untuk menuntut keadilan iklim sejati. (cop30.siej.or.id)
Deklarasi Belém menjadi langkah strategis untuk memastikan agenda iklim bergerak menuju implementasi konkret. Wakil Presiden Brasil, Geraldo Alckmin, menegaskan bahwa pembangunan rendah karbon harus sejalan dengan perubahan ekonomi yang menyeluruh.
“Tujuan iklim harus diimbangi dengan transformasi ekonomi yang nyata,” kata Alckmin dilansir dari laman Masyarakat Jurnalis Lingkungan Indonesia (SIEJ), Minggu (16/11/2025).
Ia menekankan bahwa industri hijau bukan hanya berfokus pada teknologi modern, tetapi juga pada penciptaan pekerjaan berkualitas bagi masa depan. “Green industry adalah tentang memajukan sektor-sektor dan menciptakan pekerjaan masa depan agar semua negara dapat merasakan manfaat dari era baru kemakmuran berkelanjutan,” imbuhnya.
CEO COP30, Ana Toni, menyebut industrialisasi hijau sebagai agenda yang tak terhindarkan dan kini mulai bergerak dari meja negosiasi menuju aksi nyata. “Kita perlu bekerja bersama agar semua negara dapat maju dengan cara terbaik,” ujarnya.
Ia menilai peran pemerintah, parlemen, industri, hingga komunitas global sangat penting untuk menyusun kerangka kebijakan yang solid.
Direktur Jenderal UNIDO, Gerd Müller, menyebut deklarasi ini sebagai momen bersejarah bagi upaya global menghubungkan target iklim dengan kebijakan industri.
“Kita menghubungkan tujuan iklim dengan tindakan nyata untuk industri, menggerakkan inovasi, investasi, dan inklusi,” katanya.