Rapat evaluasi situsasi tanggap darurat bencana banjir yang digelar pemkab langkat (IDN Times/ istimewa)
Di sisi lain, rapat evaluasi pelaksanaan tanggap darurat dilakukan oleh pemerintah Kabupaten Langkat, Sumatra Utara. Rapat digelar untuk memastikan seluruh langkah penanganan bencana di 16 kecamatan terdampak berjalan cepat, terarah, dan terkoordinasi antara pemerintah daerah, TNI–Polri, serta pemerintah pusat melalui BNPB.
Pemerintah langkat juga mendata, ada 437.480 Jiwa terdampak dan 19.434 mengungsi serta 11 orang meninggal dunia. Perkembangan terbaru berdasarkan data sementara dampak banjir per 2 Desember 2025. Banjir masih melanda 16 kecamatan, yakni Brandan Barat, Gebang, Besitang, Babalan, Pangkalan Susu, Pematang Jaya, Sei Lepan, Tanjung Pura, Padang Tualang, Sawit Seberang, Batang Serangan, Stabat, Wampu, Binjai, Hinai, dan Secanggang.
Selain itu, ribuan rumah dan fasilitas umum masih terendam dengan ketinggian air antara 50–200 cm, mengganggu aktivitas masyarakat di sejumlah wilayah. Status darurat yang dimulai dari tanggal 26 hingga 2 Desember pun diperpanjang hingga 14 hari kedepan.
Bupati juga menginstruksikan agar pendistribusian logistik dilakukan dengan mekanisme yang jelas dan menyasar daerah yang sulit dijangkau. Selain itu, ia meminta pendataan kerusakan rumah serta fasilitas publik dipercepat sebagai dasar pemulihan pascabencana.
"Pemkab Langkat terus melakukan pendataan, penanganan darurat, serta koordinasi dengan pemerintah pusat dan provinsi. Kami berharap dukungan penuh agar pemulihan berlangsung cepat dan tepat sasaran," tegas Syah Afandin.