Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Melisa dan Siti merupakan petugas P3IH Asrama Hani Medan (IDN Times/Indah Permata Sari)

Medan, IDN Times - Melisa Triana seorang Petugas Pembantu Penyelenggara Ibadah Haji (P3IH) embarkasi di Medan. Ia saat ini berusia 25 tahun. Meski terbilang masih muda menjadi petugas P3IH, ia tetap melakukan tugasnya secara profesional.

“Alasannya menjadi petugas agar bisa mendapat pengalaman yang baru, tapi setelah dijalani ternyata nikmat juga,” kata Melisa yang baru saja menyelesaikan perkuliahannya.

Dalam ceritanya menjadi petugas untuk pertama kalinya, sering sekali kedapatan jemaah haji yang lansia (lanjut usia).

Tugasnya mendorong kursi roda jemaah haji lansia, mulai dari menyambut jemaah haji turun dari bus lalu ke gedung Jabal Nur asrama haji untuk melakukan satu atap, mengantarkan ke kamar hingga persiapan keberangkatan ke Kualanamu.

1. Mayoritas lansia dengan lupa ingatan sehingga sering minta pulang ke rumah

Suasana kedatangan para jemaah haji di Asrama Haji Medan (IDN Times/Indah Permata Sari)

Menurutnya, para jemaah haji mayoritas lansia dengan lupa ingatan atau pikun. Sehingga, sering meminta untuk kembali pulang kerumah asalnya.

“Kebanyakan minta pulang. Udah sampai kamar terus minta pulang, kebanyakan mereka (jemaah) bilang kapan anak ku mau jemput,” ucapnya usai pemberangkatan jemaah haji kloter 20 asal Medan dan Labuhanbatu Selatan, Senin (12/6/2023) malam.

Para jemaah haji lansia ini memiliki berbagai alasan kepada para petugas untuk bisa pulang, mulai dari memberi alasan sudah melakukan ibadah haji, ada yang meminta pulang karena merasa dirinya sakit, dan lain-lain. Meskipun begitu, petugas tetap bersabar karena mengetahui bahwa lansia ini telah pikun.

2. Melisa pernah membeli daster nenek-nenek karena tak membawa pakaian apapun

Editorial Team

Tonton lebih seru di