Kepala Cabang Pegadaian Medan, Novita Ningsih (IDN Times/Indah Permata Sari)
Sementara itu, Kepala Cabang Pegadaian Medan, Novita Ningsih, menjelaskan bahwa masyarakat kini telah sadar pentingnya menabung emas dan hal tersebut terbukti dengan minat yang semakin tinggi.
Tercatat untuk bulan September 2025 komponen saldo Tabungan Emas (TE) diangka 770,140 sementara bulan Agustus mencapai 769,057 jika selisih ini dipersentasekan menjadi 0,14 persen dari Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) sebesar 662,258. Dan untuk nasabah TE diangka 70,942, bulan Agustus 70,657 dengan persentase 0,40 persen dari target RKAP diangka 64,877.
"Sangat banyak, kalau orangtua pasti mereka menginvestasikan ke anaknya dengan QQ. Apalagi mahasiswa-mahasiswa sekarang, mereka itu lagi butuh-butuhnya dana," katanya sambil meneruskan bahwa tabungan itu mulai sepuluh ribu rupiah pun bisa.
Menurutnya, pada jaman dahulu menabung emas selalu membeli perhiasan atau batangan dengan harga tinggi. Tapi kini, melalui Pegadaian dengan komitmennya Pegadaian MengEmaskan Indonesia dan memiliki hashtag #mengEMASkanindonesia membuat masyarakat tertarik untuk menabung emas.
Dengan hanya Rp20 ribu, masyarakat sudah bisa memiliki tabungan emas di Pegadaian. Nilai yang terjangkau ini membuka pintu bagi semua kalangan, mulai dari ibu rumah tangga, pekerja lepas, mahasiswa, hingga pelaku usaha kecil untuk ikut menyiapkan masa depan mereka.
Sebagai upaya dalam sosialisasi, Pegadaian juga melakukan roadshow ke universitas dan sekolah-sekolah untuk memberikan pemahaman kepada anak-anak gen Z agar tertarik menabung emas.
Sedangkan untuk kemudahan pada nasabah agar terus menabung emas ini dikatakan Novita sudah bisa secara digital, jadi uang bisa ditabung sedikit demi sedikit. Artinya, kesadaran sejak dini untuk berinvestasi tidak harus mapan terlebih dahulu.
Lewat aplikasi Pegadaian Digital, para nasabah sudah bisa menabung hingga melihat grafik harga emas setiap saat.
Untuk aplikasi Pegadaian Digital bisa diunduh di Play Store bagi pengguna Android dan App Store bagi pengguna iOS.
Pada tahun 2018, layanan digital ini sudah diluncurkan dan kini jumlah nasabah tabungan emas telah naik hingga 90 persen.
Sebagai perusahaan jasa gadai, Pegadaian telah menghadirkan Layanan Bank Emas (Bullion Bank) pertama di Indonesia. Meski selama ini emas lebih banyak diperdagangkan dalam bentuk fisik, namun dengan adanya Bullion Bank, emas dapat dikelola secara modern dan profesional.
"Kita mengEmaskan Indonesia supaya tahu bahwa emas itu sangat penting dari dulu apalagi dijaman kita saat ini, karena bukan hanya bisa menabung tapi juga bisa mendepositokan. Jadi mengEmaskan bisa berupa tabungan dan membeli emas, mengenalkan kepada masyarakat dari sekarang bahwa emas itu sangat penting," pungkas Kepala Cabang Pegadaian Medan.