Rahmat Maulana, salah satu santri di Pesantren Darul Hikmah Taman Pendidikan Islam (IDN Times/Indah Permata Sari)
Di Pesantren yang sama, Rahmat Maulana Miftah menimba ilmu. Pria berusia 18 tahun ini memiliki cita-cita programmer dan desainer. Berbekal hanya ingin mengetahui apa itu santri, ia mencoba untuk masuk.
“Saya ingin masuk pesantren coba-coba, dari diri sendiri,” kata Rahmat yang merupakan anak pertama dari dua bersaudara.
Dikatakannya sudah sering mencoba di laboratorium komputer milik pesantren untuk menjadi desainer website dan lainnya.
Sejauh ini, Rahmat merasa masih aman dan lancar dalam pembelajaran. Meskipun, diawal masuk menjadi santri merasa berat. “Sebelumnya saya dulu sekolah madrasah juga, Ibtidaiah. Ada tidaknya kendala itu tergantung kita, kalau kita mau belajar serius pasti dapat semuanya” ucapnya asli dari Kota Pinang, Labuhanbatu Selatan.
Dia berharap anak-anak santri yang lain tidak banyak mengeluh karena di pesantren banyak mendapatkan pembelajaran dan skill agar menjadi bekal di kehidupan kelak.