Medan, IDN Times - "Titik terberat saat hari itu, aku keluar dari RS dan dinyatakan MRKH. Di situ, rasanya napas aja susah"
Begitulah, ungkapan Kartika (27), seorang perempuan kelahiran Perbaungan, Sumut, 21 Juni 1994 saat dinyatakan dokter mengidap penyakit Mayer Rokitansky Kuster Hauser (MRKH). Dia tak bisa menjalani hal yang dirasakan perempuan normal pada umumnya. Menstruasi, mengandung, melahirkan anak, dan menyusui tak bisa dilakukannya.
Kartika tumbuh secara fisik sama seperti perempuan pada umumnya. MRKH adalah sindrom yang terjadi pada sistem reproduksi seorang wanita. Kondisi ini menyebabkan vagina, leher rahim (serviks), dan rahim tidak berkembang sebagaimana mestinya pada seorang wanita, atau bahkan ada yang tidak ada sama sekali. Meskipun kondisi alat kelamin dari luarnya terlihat normal. Maka dari itu, wanita yang mengalami sindrom MRKH ini biasanya tidak mengalami menstruasi karena tidak punya rahim.
Kartika mengungkapkan kisahnya ke publik berawal dari unggahan videonya di aplikasi TikTok @kartika_phin pada tahun 2021. Pengakuan tersebut ternyata mendapat atensi besar dari para netizen hingga mencapai 5 juta penonton dan lebih dari 2 ribu komentar.
IDN Times berkesempatan berbincang dengan Kartika sebagai inspirasi hidup kepada perempuan-perempuan lain.