Medan, IDN Times - Di sebuah rumah sederhana di batas Kota Sibolga, aroma minyak goreng dan rempah-rempah selalu tercium dari pagi hingga petang. Di situlah Askar Simbolon (75) dan istrinya, Asniar Pasaribu (69). Pasangan suami istri (pasutri) ini menggantungkan harapan mereka selama puluhan tahun dengan menjual sembako untuk bertahan hidup, dan mewujudkan impian mereka berangkat ke tanah suci.
Tahun 2025 menjadi titik terang, setelah belasan tahun menabung rupiah demi rupiah dari hasil jualan sembako rumahan, pasangan lansia ini akhirnya berangkat haji.