Medan, IDN Times - Tidak bisa mendengar, tidak bisa melihat bukan menjadi sebuah akhir dari kehidupan. Tapi awal dari kehidupan kita untuk berjuang. Kata seperti itu dilontarkan oleh Gadis berusia 28 tahun.
Ia bernama Marilyn Lie, yang telah mendirikan yayasan Dwituna Netra dan saat ini anak yang telah mendaftar sudah ada 7 orang dengan masing-masing memiliki maslaah pada mata. Dirinya juga pernah mendapatkan sejumlah prestasi cerdas cermat matematika.
”Awal saya membangun yayasan itu adalah saat saya tahu jati diri saya sesungguhnya tuna netra,” ucapnya.